Jakarta -
Saat ini, Indonesia tengah dihadapi oleh ketidakpastian global. Kondisi itu memberikan pengaruh terhadap perekonomian nasional.
Banyak faktor yang menyebabkan ekonomi nasional mengalami tekanan, mulai dari ketegangan geopolitik, inflasi, hingga kebijakan moneter berbagai negara. Bahkan pada 2025, situasi ekonomi global diperkirakan masih akan menghadapi tantangan besar.
Menurut proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3,2% pada 2025. Awalnya, IMF memberikan prediksi angka 3,3% untuk pertumbuhan ekonomi global pada 2025. Namun, prediksi tersebut dipangkas menjadi 3,2% lantaran adanya peringatan meningkatnya risiko perang dan proteksionisme perdagangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sedang dilanda ketidakpastian global, masyarakat perlu lebih jeli dalam melihat instrumen investasi yang bisa menghadirkan cuan di masa seperti saat ini. Ada sejumlah pilihan investasi yang bisa dimanfaatkan, salah satunya emas.
Emas menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak digemari, khususnya ketika masa-masa krisis. Pasalnya, instrumen investasi ini tergolong lebih aman dibandingkan yang lainnya. Berikut adalah manfaat berinvestasi emas.
1. Harga Emas Cenderung Meningkat
Salah satu hal yang menjadi daya tarik dari investasi emas yakni harganya yang cenderung terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan jika dibandingkan dari 5 tahun dengan saat ini harga emas sudah melambung tinggi.
Dikutip dari hargaemas.org, harga emas di awal tahun 2020 berada di angka Rp 771 ribu per gram, kemudian naik menjadi menjadi sekitar Rp 1 juta hingga Rp 965 ribu per gram di pertengahan tahun 2020. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari dampak pandemi COVID-19 yang sukses mengerek harga emas di level tertinggi saat itu.
Kemudian berada di angka Rp 939 ribu per gram pada 2021, Rp 1,024 juta per gram pada 2022, Rp 1,1 juta per gram pada 2023, Rp 1,5 juta per gram pada 2024, dan Rp 1,8 juta pada akhir Maret 2025.
2. Tembus Rp 2 Juta per Gram
Daya tarik dari investasi emas tidak hanya sebatas itu saja. Saat ini harga emas telah tembus hingga Rp 2 juta per gram.
Kenaikan tersebut dikarenakan saat ini ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang masih bergejolak. Apalagi yang terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja menetapkan kebijakan tarif impor baru ke berbagai negara, termasuk Indonesia sebesar 32%.
3. Fluktuatif Harga Emas Cenderung Lebih Bersahabat
Selain itu, fluktuatif harga emas juga cenderung lebih bersahabat di mata investor. Pasalnya pergerakan naik turun harga emas setiap harinya tidak terlalu besar.
Sekalipun mengalami penurunan, angkanya pun cukup sedikit. Begitu juga ketika mengalami kenaikan tidak terlalu melonjak tajam dalam hitungan hari. Hal ini lah yang membuat investor menjadi lebih tenang dalam mengamankan aset mereka.
4. Cocok untuk Jangka Panjang
Jika melihat dari tren harga emas, tentu instrumen investasi ini cocok untuk jangka panjang. Meskipun begitu, sebelum melakukan investasi, pastikan uang digunakan merupakan dana dingin.
Hal itu bertujuan agar investasi yang ditanamkan tidak diambil dalam kurun waktu yang tergolong pendek sekitar setahun atau dua tahun saja.
5. Mudah untuk Dibeli
Saat ini, untuk membeli emas tidaklah sulit. Pasalnya ada banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk membeli emas secara digital atau kepingan.
Beli emas pakai DANA. Foto: dok. DANA
Untuk melakukan pembelian emas secara digital bisa memanfaatkan fitur eMAS di dompet digital DANA. Fitur tersebut menghadirkan kemudahan bagi para pengguna yang ingin membeli logam mulia emas.
Investasi pada aplikasi tersebut juga tergolong aman dan terpercaya. Sebab investasi emas di DANA sudah diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Selain itu, DANA juga menghadirkan promo menarik untuk para pengguna yang ingin memanfaatkan fitur tersebut. Adapun promo tersebut berupa diskon s/d Rp 5 ribu.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk mulai investasi eMAS dan download aplikasi DANA.
(prf/ega)