Beda Cara Sambut IPO Anak Usaha: Saham RAJA Melesat, PANI Jatuh 9 Persen

1 month ago 23

Dua saham emiten milik pengusaha kenamaan Indonesia berbeda arah seiring pengumuman proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) anak usahanya.

 Freepik)

Beda Cara Sambut IPO Anak Usaha: Saham RAJA Melesat, PANI Jatuh 9 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Dua saham emiten milik pengusaha kenamaan Indonesia berbeda arah seiring pengumuman proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) masing-masing anak usahanya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/12/2024), pukul 10.21 WIB, saham emiten minyak dan gas (migas) milik Hapsoro PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) meningkat 3,25 persen ke Rp2.860 per saham.

Dalam sepekan, saham RAJA mendaki 17,62 persen dan dalam sebulan melonjak 37,32 persen.

Diwartakan sebelumnya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) segera membuka IPO di BEI, salah satu yang sangat diantisipasi oleh investor belakangan ini.

Dalam prospektus yang dikutip pada Senin (16/12/2024), anak usaha RAJA ini menawarkan 543.010.800 saham atau setara 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal dipatok Rp10 setiap saham.

Detailnya, sejumlah 190.053.800 saham biasa atas nama yang merupakan Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan. Ini setara dengan 7 persen dari jumlah modal ditempatkan.

Sementara sebanyak 352.957.000 saham biasa merupakan milik RAJA, atau Saham Divestasi, yang setara dengan 13 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

Dalam periode bookbuilding, harga ditawarkan dalam rentang Rp900-Rp1.150 per saham, sehingga RATU berpeluang mendapatkan dana segar IPO maksimal Rp624,46 miliar.

Sesuai jadwal, masa penawaran awal berlangsung pada 17-23 Desember 2024. Masa penawaran umum dijadwalkan pada 2-6 Januari 2025, dan tanggal pencatatan saham pada 8 Januari 2025.

PANI Jatuh

Berbeda dengan RAJA, saham emiten properti milik Aguan dan Grup Salim PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) malah jatuh 9,29 persen ke Rp16.850 per saham pada Senin.

Dengan ini, saham PANI sudah melemah 3 hari beruntun. Dalam sepekan, saham PANI merosot 5,74 persen, kendati dalam sebulan masih meningkat 17,80 persen.

Diwartakan pada Jumat (13/12) pekan lalu, anak usaha PANI, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). 

CBDK melepas 566,89 juta saham atau 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. 

Bangun Kosambi Sukses memasang harga IPO di kisaran Rp3.000-Rp4.060 per saham, sehingga perseroan berpeluang meraup dana segar Rp2,30 triliun.

Saat ini, perusahaan properti tersebut memasuki periode bookbuilding hingga 20 Desember 2024. Kemudian akan dilanjutkan dengan masa penawaran umum pada 3-9 Januari 2024. 

Tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 9 dan 10 Januari 2025. Selanjutnya melantai di BEI pada 13 Januari 2025. 

Perihal penggunaan dana IPO, dalam prospektus disebutkan, seluruh dana hasil IPO untuk melakukan penyertaan kepada afiliasi perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (PT IPN), dalam bentuk ekuitas. 

Dalam hal perseroan menerima dana penawaran umum menggunakan harga minimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 11.271.224 saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,9114 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di dalam IPN, setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut. 

“Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (proyek MICE),” demikian dikutip dari prospektus, Jumat (13/12/2024).

Namun apabila perseroan menerima dana penawaran umum menggunakan harga maksimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 15.277.278 saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,9346 persen dari total modal yang dikeluarkan dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di dalam IPN setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut. 

“Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek MICE,” menurut prospektus.

Sedangkan, jika masih terdapat selisih dana penawaran umum setelah proyek MICE selesai, maka sisa dana tersebut akan digunakan untuk biaya promosi, biaya karyawan, dan operasional lainnya yang menunjang keberlangsungan usaha MICE. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |