Apakah BI Checking Berdampak pada Satu Keluarga? Begini Ketentuannya

1 day ago 10

Dalam kasus-kasus tertentu, status kredit seseorang yang tercatat di BI checking atau SLIK OJK bisa memengaruhi pada orang lain.

Apakah BI Checking Berdampak pada Satu Keluarga? Begini Ketentuannya. (Foto: Freepik)

Apakah BI Checking Berdampak pada Satu Keluarga? Begini Ketentuannya. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apakah BI checking berdampak pada satu keluarga? BI checking kini telah berganti menjadi SLIK OJK, yakni sistem informasi kredit yang dikelola Otoritas Jasa Keuangan untuk fungsi pengawasan dan layanan informasi keuangan. 

SLIK OJK dapat digunakan oleh debitur maupun kreditur. Pihak kreditur umumnya mengevakuasi kelayakan pengajuan kredit oleh calon debitur melalui SLIK, sistem ini menyimpan informasi riwayat kepatuhan pembayaran utang kredit. 

Sementara debitur dapat menggunakan SLIK OJK untuk mengecek status skor kreditnya sebelum mengajukan kredit baru. Dengan SLIK, debitur dapat mengetahui apakah kolektibilitasnya tergolong sehat atau tidak. 

Keberadaan informasi SLIK memungkinkan kreditur untuk menyalurkan pinjaman yang lebih sehat, menerapkan manajemen risiko kredit yang lebih aman, menilai kualitas calon dan debitur eksisting, dan sebagainya. 

Kualitas kesehatan kredit debitur diukur dengan skor kolektibilitas. Jika Anda memiliki status kolektibilitas 1 atau lancar, artinya kualitas kredit Anda adalah baik. Skor ini menunjukkan debitur selalu tepat membayar utang kreditnya tepat waktu. 

Ada lima tingkatan skor kolektibilitas, dengan kolektibilitas 5 sebagai yang terendah. Kolektibilitas 5 berstatus macet. Artinya debitur telah menunggak pembayaran utang kredit selama lebih dari 180 hari atau enam bulan berturut-turut. 

Debitur dengan kolektibilitas 5 dianggap tidak mampu melunasi kreditnya, dan berpotensi untuk dimasukkan dalam daftar hitam (black list). Akibatnya, debitur akan kesulitan mendapatkan pinjaman baru sampai semua utangnya terlunasi. 

Lalu, apakah BI checking berdampak pada satu keluarga? SLIK OJK bersifat individual, menunjukkan kualitas kredit per seorangan sesuai nama masing-masing. Sehingga status kesehatan kredit seseorang tidak memengaruhi orang lain.

Namun dalam kasus-kasus tertentu, status kredit seseorang bisa memengaruhi pada orang lain. Melansir Bank Mega Syariah (14/4), ada beberapa kondisi yang dapat membuat riwayat kredit seseorang berpengaruh pada anggota keluarga lain dalam satu KK, yakni: 

  • Pengajuan kredit bersama, jika pengajuan dilakukan oleh pasangan suami istri dengan harta bersama. Sehingga riwayat kredit pasangan bisa memengaruhi keputusan bank
  • Penjamin, jika seseorang pernah menjadi penjamin kredit anggota keluarga, maka status SLIK OJK penjamin akan diperhitungkan oleh bank
  • Hubungan suami istri, yakni jika harta suami dan istri dianggap harta bersama kecuali ada perjanjian pisah harta

Dalam hal pasangan suami istri berstatus gabung harta, atau status kepemilikan hartanya adalah milik bersama, maka status kredit salah satu pasangan akan menjadi pertimbangan bank saat pasangan lainnya mengajukan kredit. 

Oleh sebab itu beberapa pengajuan kredit maupun investasi menggunakan persyaratan berupa persetujuan atau izin pasangan, hal ini bertujuan untuk menghindari masalah di kemudian hari saat penagihan atau ketika terjadi kendala. 

Status harta bersama mengindikasikan pasutri memiliki harta bersama, yang jika satu orang tercatat memiliki masalah pembayaran kredit, maka pasangannya disimpulkan juga berpeluang mengalami masalah yang sama karena keuangannya tercatat milik bersama. 

Itulah penjelasan singkat tentang apakah BI checking berdampak pada satu keluarga. 


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |