Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menilai fasilitas riset pertanian Indonesia memiliki kualitas yang luar biasa.
Cegah Kegagalan Usaha, Wamentan Ingin Riset Pertanian Mudah Diakses Masyarakat. Foto: dok. Kementan.
IDXChannel - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menilai fasilitas riset pertanian Indonesia memiliki kualitas yang luar biasa. Namun, masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar.
Sudaryono menyoroti tingginya kompetensi tenaga ahli dan peneliti yang bertugas di balai penelitian Kementerian Pertanian (Kementan). Namun, penting untuk menjembatani hasil riset dengan kebutuhan praktis di lapangan.
"Negara kita ini keren. Jadi balai-balai penelitiannya itu banyak. Di Kementan sendiri, balai penelitiannya ada 64 totalnya dari mulai balai pembibitan, perbenihan, pengolahan, panen kemudian inseminasi, vaksin, ada lagi susu, pengolahan susu. Nah ini tinggal PR kita adalah gap antara balai-balai kita yang bagus, bagaimana gap untuk aplikasi ke dunia usaha," ujarnya dalam kunjungan kerja ke Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar (BRMP-TRI) di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/5/2025).
Sudaryono menyoroti fenomena anak muda yang belajar pertanian atau menjadi petani muda dari media sosial tanpa dasar akademis atau riset, yang menurutnya dapat berujung pada kegagalan usaha.
Dari fenomena ini, menurutnya perlu adanya upaya untuk mengemas hasil riset dalam bentuk modul yang menarik dan mudah diikuti oleh masyarakat.
"Anak muda kita punya keinginan untuk menggeluti dunia usaha di bidang pertanian, tapi modalnya hanya dari TikTok, YouTube, atau media sosial. Mereka ikuti tutorial bikin pakan, investasi, tapi gagal karena tidak berdasarkan bukti ilmiah,” ujar Sudaryono.