Kredit Perbankan Tumbuh 9,16 Persen di Maret 2025, Didorong Bank BUMN 

10 hours ago 4

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan tumbuh 9,16 persen secara year-on-year (YoY) menjadi Rp7.908,42 triliun per Maret 2025. 

 Freepik.

Kredit Perbankan Tumbuh 9,16 Persen di Maret 2025, Didorong Bank BUMN. Foto: Freepik.

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan tumbuh 9,16 persen secara year-on-year (YoY) menjadi Rp7.908,42 triliun per Maret 2025

Angka ini turun dari 10,30 persen atau sebesar Rp7.825 triliun pada Februari 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan kinerja intermediasi perbankan pada Maret 2025 masih menunjukkan stabilitas dengan profil risiko yang terjaga.

"Kinerja intermediasi perbankan relatif stabil dengan profil risiko yang terjaga. Pada Maret 2025, pertumbuhan kredit tetap melanjutkan pertumbuhan sebesar 9,16 persen year-on-year," kata Dian dalam Konferensi Pers OJK Hasil RDKB April 2025, Jumat (9/5/2025).

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,36 persen, diikuti kredit konsumsi tumbuh 9,32 persen. Sementara itu, kredit modal kerja tumbuh 6,51 persen (YoY).

Dian mengatakan, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit dengan kenaikan sebesar 9,54 persen (YoY). 

Dari sisi kategori debitur, kredit korporasi tumbuh signifikan sebesar 13,52 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 1,91 persen, di mana kredit usaha kecil mencatatkan pertumbuhan tertinggi di segmen UMKM, yaitu sebesar 8,65 persen. 

Selain itu, kantor perwakilan bank luar negeri juga turut berkontribusi pada pertumbuhan kredit atau offshore loan sebesar 44,65 persen menjadi Rp327,67 triliun.

Kontribusi sektor perbankan terhadap perekonomian nasional tidak hanya melalui penyaluran kredit, tetapi juga melalui kepemilikan pada instrumen keuangan yang mendukung kebijakan fiskal dan moneter. 

Per Maret 2025, perbankan memiliki 18 persen Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp1.121,88 triliun dan 59,05 persen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp526,17 triliun.

"Di tengah perkembangan dinamika perkembangan global yang sangat cepat, pertumbuhan kredit masih dalam rentang target yang ditetapkan yaitu pada kisaran 9-11 persen," kata Dian. 

Berdasarkan rencana bisnis dengan industri perbankan, tidak terdapat penyesuaian signifikan pada target pertumbuhan kredit tahun 2025. OJK akan terus berkoordinasi dengan industri jika terdapat faktor yang memerlukan penyesuaian.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), tercatat pertumbuhan sebesar 4,75 persen (YoY) menjadi Rp9.010 triliun. Giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 4,01 persen, 7,74 persen, dan 4,75 persen (YoY). 

Stabilitas industri perbankan pada Maret 2025 tetap terjaga dengan rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (ALNCD) sebesar 116,05 persen dan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (ALNDPK) sebesar 26,22 persen, keduanya masih di atas ambang batas yang ditetapkan. 

Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga berada di level yang kuat, yaitu 204,77 persen.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,71 persen dan NPL net sebesar 0,80 persen. Loan at Risk (LAR) tercatat relatif stabil sebesar 9,86 persen. 

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |