7 Ciri-Ciri Panggilan Interview Penipuan via WhatsApp yang Wajib Diwaspadai

1 month ago 19

Salah satu ciri utama yang paling harus diwaspadai adalah permintaan pembayaran uang muka, uang akomodasi, atau uang dalam bentuk apa pun.

 Freepik)

7 Ciri-Ciri Panggilan Interview Penipuan via WhatsApp yang Wajib Diwaspadai. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Simak ciri-ciri panggilan interview penipuan via WhatsApp. Para pencari kerja harus mewaspadai penipuan dengan modus lowongan pekerjaan. Penipuan ini bisa merugikan secara finansial, fisik, dan psikis. 

Modus yang paling umum terjadi dari kasus-kasus yang pernah dilaporkan netizen adalah permintaan atau kewajiban transfer sejumlah biaya untuk akomodasi, administrasi, atau biaya pelatihan sebagai syarat untuk lanjut ke tahap berikutnya. 

Dulu penipuan lowongan kerja ini dilakukan dengan sebaran undangan interview dalam bentuk surat yang seolah-olah dibuat oleh perusahaan yang valid. Namun jika diteliti lebih cermat, surat ini jelas dibuat asal-asalan. 

Sekarang, penipuan dengan modus panggilan interview masih berlangsung, tetapi dengan cara yang lebih licin. Salah satu cara dilakukan melalui WhatsApp. Secara bersamaan, masyarakat Indonesia terbiasa mem-forward beragam informasi di aplikasi tersebut. 

Sehingga sangat mungkin pencari kerja yang putus asa mengira pesan WhatsApp berisi lowongan kerja itu adalah tawaran kerja yang resmi dan valid dari perusahaan betulan. Padahal tidak. 

Melansir Jobstreet dan SEEK (22/11), berikut ini adalah ciri-ciri panggilan interview penipuan via WhatsApp yang patut diwaspadai para pencari kerja. 

Ciri-Ciri Panggilan Interview Penipuan via WhatsApp 

1. Tawaran Gaji Tidak Realistis 

Salah satu ciri utama yang harus diwaspadai dari loker penipuan adalah tawaran gaji yang tidak realistis dan tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang ‘tampak’ sangat mudah. Perlu diingat, besaran gaji suatu profesi dihitung sesuai tingkat kesulitan dan scope pekerjaannya. 

Jika Anda melihat tawaran kerja dengan janji-janji yang ‘too good too be true’, atau janji yang terlihat sangat menarik, sangat menggiurkan, dan sangat menguntungkan, sampai-sampai terasa ‘impossible’, Anda patut mencurigai tawaran itu adalah modus.

2. Proses Rekrutmen Tidak Profesional 

Proses rekrutmennya tidak jelas, terburu-buru, dan tidak profesional. Contoh paling utama adalah tata bahasa yang tidak formal. Seorang HRD betulan umumnya menggunakan bahasa Indonesia yang baku, dengan intonasi dialog yang sopan dan formal. 

Kalaupun penulisan dialognya tidak begitu baku mengikuti PUEBI, intonasi percakapan dari HRD sangatlah formal. Perhatikan juga tata bahasa dalam pengumuman panggilan interview yang Anda terima, jika bahasanya kacau balau, sangat mungkin itu hasil tulisan si penipu. 

3. Tidak Menyebutkan Lowongan ataupun Posisi 

Biasanya penipu akan membuat surat undangan interview yang sangat panjang, bisa hingga tujuh lembar, agar tampak meyakinkan dan profesional. Padahal undangan interview dari HRD perusahaan biasanya dibuat melalui email, telepon langsung, atau WhatsApp. 

Jika Anda menerima surat panggilan interview tanpa mencantumkan posisi pekerjaan dan lowongan yang diseleksi, detail persyaratannya tidak relevan (menyebutkan alat tulis, berpakaian rapi, dll), dan cap di atas  tanda tangan hanya berupa logo digital, bisa jadi ini adalah penipuan. 

Foto: SEEK

4. Meminta Uang Muka 

Salah satu ciri utama yang paling harus diwaspadai adalah permintaan pembayaran uang muka, uang akomodasi, atau uang dalam bentuk apa pun. Perusahaan tidak pernah memungut biaya atas proses rekrutmen karyawan baru. 

Malahan, justru perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk merekrut karyawan baru. Jika Anda melihat pembayaran biaya dalam deretan syarat, maka bisa dipastikan itu adalah modus penipuan. Abaikan segera. 

5. Mencatut Nama Perusahaan atau Organisasi Besar

Penipu juga kerap mencatut nama-nama perusahaan atau organisasi besar dan terkenal, tujuannya agar si korban yakin bahwa lowongan pekerjaan ini valid dan asli. Banyak perusahaan telah dicatut namanya oleh penipu, contohnya Pertamina dan perusahaan BUMN lainnya. 

Perusahaan umumnya membuka lowongan pekerjaan di situs resminya, atau di situs pencarian lowongan kerja seperti Jobstreet dan LinkedIn. Semua proses mulai dari pengiriman CV sampai ke seleksi administrasi, biasanya dilakukan di situs resmi. 

Sementara jika kandidat lolos dan diterima ke tahap interview, maka perusahaan akan menginformasikan kandidat melalui email yang dicantumkan saat mengirim lamaran. 

6. Nomornya Asing 

Jika tawaran panggilan interview itu Anda terima dari nomor asing tak dikenal, apalagi jika Anda sama sekali tidak sedang melamar pekerjaan, boleh dipastikan itu berasal dari penipu. Segera abaikan pesan tersebut. 

Jika perlu, manfaatkan website pelacak nomor kontak untuk mengetahui apakah ada orang yang telah menjadi korban. Biasanya jika penipu sudah pernah beraksi, orang yang pernah menjadi target akan memberikan informasi di situs-situs pelacakan nomor handphone. 

7. Banyak Informasi Tidak Relevan

Jika Anda menerima panggilan interview dalam bentuk surat, ciri lain yang harus diwaspadai adalah informasi kurang relevan yang dicantumkan dalam surat. HRD perusahaan tidak akan mencantumkan informasi kurang penting dalam undangan interview-nya. 

Foto: SEEK

Semua informasi lebih lanjut tentang proses seleksi, bahkan soal pekerjaan yang bersangkutan pun akan dijelaskan secara personal oleh staff HRD melalui panggilan telepon atau email resmi dengan alamat email perusahaan. 

Itulah beberapa ciri-ciri panggilan interview penipuan via WhatsApp yang patut diwaspadai. 


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |