Donald Trump, yang akan dilantik pada Senin (20/1/2025), diharapkan mendorong kebijakan ekonomi domestik yang pro-pertumbuhan.
Wall Street Menanti Angin Segar Jelang Pelantikan Donald Trump Pekan Depan. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Investor pasar modal Amerika Serikat atau Wall Street bersiap menyambut momen bersejarah pada pekan depan, saat Donald Trump secara resmi kembali ke Gedung Putih untuk menjadi Presiden AS ke-47.
Donald Trump, yang akan dilantik pada Senin (20/1/2025), diharapkan mendorong kebijakan ekonomi domestik yang pro-pertumbuhan.
Data menunjukkan, sejak kemenangan Trump pada 5 November 2024, pasar saham menunjukkan respons positif.
Indeks S&P 500 naik sekitar 3 persen sejak pemilu, indeks Russell 2000 yang menjadi barometer utama untuk perusahaan small cap, sempat melonjak hampir 6 persen sehari setelah kemenangan politisi perwakilan Partai Republik itu.
Namun, pelaku pasar telah "priced-in" sejak beberapa waktu lalu merespons kabar tersebut. Di sisi lain, pasar masih terjerat spekulasi atas rencana Trump untuk memperketat tarif perdagangan terhadap rival dagang, China.
Pada pekan depan, Wall Street bersiap menguji tantangan baru, terutama setelah imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun AS (US Treasury) mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun terakhir.
Yield US Treasury yang tinggi berpeluang memangkas selera risiko investor terhadap aset berisiko terutama saham-saham big cap.
“Kekhawatiran masih ada khususnya beberapa hari setelah pelantikan, yang berpotensi menimbulkan volatilitas awal minggu depan," kata analis di ING, dalam sebuah catatan, dilansir Investing, Sabtu (18/1/2025).
Meski demikian, investor masih berharap Trump dapat membawa kebijakan pro-pertumbuhan, yang mencakup deregulasi dan promosi terhadap bisnis domestik.