India dan Pakistan mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah beberapa hari terakhir terjadi eskalasi militer yang intens.
India dan Pakistan mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah beberapa hari terakhir terjadi eskalasi militer yang intens. (Foto: iNews Media Group)
IDXChannel - India dan Pakistan mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah beberapa hari terakhir terjadi eskalasi militer yang intens. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kesepakatan yang dia sebut sebagai hasil dari perundingan diplomatik yang berlangsung semalaman.
Dikutip dari Aljazeera, Minggu (11/5/2025), kedua negara saling sebelumnya saling menyerang situs militer masing-masing. Pakistan meluncurkan "Operasi Bunyan Marsoos" sebagai respons atas serangan rudal India yang menghantam tiga pangkalan udara Pakistan. Kedua pihak mengklaim mencegat sebagian besar proyektil meski mengakui beberapa serangan menyebabkan kerusakan.
Lebih dari 60 orang dilaporkan tewas sejak India meluncurkan "Operasi Sindoor" pada Rabu lalu, yang diklaim menargetkan "kamp teroris" di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Pakistan mengonfirmasi 13 orang tewas di sisi mereka di Locus of Control (LoC), perbatasan de facto yang membagi wilayah Kashmir yang disengketakan.
Serangan-serangan ini meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara dua negara bersenjata nuklir tersebut. Meski kedua pihak berhasil menyelesaikan perselisihan, masih belum jelas apakah gencatan senjata ini akan bertahan sehingga rakyat India dan Pakistan bisa merasa tenang.
"Setelah malam panjang pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk gencatan senjata penuh dan segera," kata Trump lewat platform Truth Social, Sabtu (10/5/2025).
Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, dan Sekretaris Luar Negeri India, Vikram Misri, mengonfirmasi gencatan senjata tersebut tak lama setelahnya.
"Disepakati bahwa kedua belah pihak akan menghentikan semua pertempuran dan aksi militer di darat, udara, dan laut mulai pukul 17:00 waktu India hari ini," kata Misri dalam pernyataan singkat.
"Instruksi telah diberikan kepada kedua belah pihak untuk melaksanakan kesepahaman ini. Direktur Jenderal Operasi Militer akan berbicara kembali pada 12 Mei pukul 12:00."
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menambahkan India dan Pakistan sepakat memulai pembicaraan tentang "sejumlah isu yang lebih luas di lokasi yang netral". Namun, Kementerian Informasi dan Penyiaran India membantah dan memastikan tidak keputusan untuk bernegosiasi di luar isu yang disepakati.
Sebagai informasi, India-Pakistan memiliki hubungan konflik yang panjang terkait Kashmir. Kedua negara mengadakan perdamaian lewat Deklarasi Tashkent pada Januari 1966 yang dimediasi Uni Soviet, menandakan Perang Indo-Pakistan berakhir.
Perdana Menteri India saat itu, Lal Bahadur Shastri dan Presiden Pakistan Ayub Khan sepakat untuk menarik seluruh pasukannya dari zona perang sekaligus berkomitmen memulihkan hubungan diplomatik.
Pada 1999, ketegangan kembali meningkat setelah militer Pakistan menangkap prajurit India. AS saat itu menjadi penengah konflik kedua negara setelah Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell mendapatkan jaminan dari Presiden Pakistan, Pervez Musharraf.
(Rahmat Fiansyah)