Emiten mebel PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mencatat peningkatan kinerja pada tiga bulan pertama 2025.
Emiten mebel PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mencatat peningkatan kinerja pada tiga bulan pertama 2025. (Foto: Dok. Integra)
IDXChannel - Emiten mebel PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mencatat peningkatan kinerja pada tiga bulan pertama 2025. Penjualan dan laba bersih WOOD meningkat secara tahunan.
Perseroan meraup laba bersih Rp49,5 miliar di kuartal I-2025, naik dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp42,13 miliar. Sejalan dengan itu, penjualan juga naik menjadi Rp773 miliar dari sebelumnya Rp641 miliar terutama didorong peningkatan penjualan ekspor sebesar 20,9 persen.
Ekspor building component melonjak 64 persen, mampu mengimbangi penurunan sementara pada penjualan furnitur. Kinerja ini didukung oleh meningkatnya permintaan di pasar perumahan Amerika Serikat (AS), seiring meningkatnya aktivitas baik dari pembangunan baru maupun renovasi.
“Produk-produk WOOD dalam segmen building component yang berkualitas tinggi dan terpercaya, telah memosisikan WOOD sebagai mitra utama bagi para kontraktor pembangunan properti di AS,” kata manajemen WOOD lewat keterangan resmi, Minggu (11/5).
Meskipun kontribusi komponen bangunan yang memiliki margin lebih rendah meningkat, WOOD mampu mengoptimalkan efisiensi operasional dan mengendalikan biaya secara efektif.
“Pertumbuhan ekspor yang solid dan pengelolaan biaya yang efisien membuat perseroan yakin dalam mempertahankan tingkat profitabilitas serta beradaptasi dengan dinamika pasar secara efektif,” katanya.
Pada 2025, WOOD optimistis memaksimalkan momentum pertumbuhan pasar perumahan AS yang diproyeksi terus berkembang secara stabil. Prediksi penurunan suku bunga serta potensi penerapan tarif AS terhadap kayu dari Kanada dan Meksiko dapat mendorong permintaan terhadap sumber alternatif dan menciptakan potensi bagi WOOD.
Meskipun rencana tarif resiprokal AS sebesar 32 persen berpotensi memiliki dampak terhadap sejumlah kategori produk, namun untuk segmen building component yang merupakan kontributor utama pendapatan WOOD, dipastikan tidak terdampak tarif timbal balik AS ini.
Lebih lanjut, penerapan tarif tersebut telah ditunda selama 90 hari untuk membuka ruang negosiasi bilateral dan meredakan tekanan jangka pendek.
"WOOD juga memperluas jangkauan globalnya melalui diversifikasi pasar, termasuk menjalin kerja sama bisnis strategis dengan mitra dari China untuk meluncurkan produk outdoor furniture berbahan aluminium dan juga flooring untuk pasar Eropa," kata manajemen.
Perseroan juga terus mengoptimalkan lini produksi plywood guna meningkatkan efisiensi rantai pasok dan memperluas jangkauan pemasaran. WOOD juga telah memulai kolaborasi pemasaran untuk mendorong ekspor wooden furniture dan building component dan memperluas cakupan pasar ke Timur Tengah.
(Rahmat Fiansyah)