Jakarta -
Pemerintah belum lagi mengeluarkan bantuan pangan beras dan beras murah atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini harga gabah saja di beberapa daerah berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.500/kg.
Sementara fungsi bantuan pangan beras dan SPHP dikeluarkan untuk mengendalikan dan intervensi saat harga beras melambung. Jika SPHP dan bantuan beras dikeluarkan, maka akan menekan lebih dalam harga gabah dan beras.
"Harga (gabah) kami cek di lapangan bersama Bulog itu masih ada 40% di bawah HPP. Artinya apa? Ini harus diangkat. Begitu kita keluarkan SPHP, terpukul lagi ini, turun," kata Amran di Kementan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan harga yang terjadi saat ini menunjukan produksi beras yang tengah meningkat. Menurutnya saat ini pemerintah juga tengah berupaya agar HPP gabah di petani sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami cek kemarin 40% (daerah) di bawah HPP. Yang berada pada garis HPP dan di bawah HPP itu totalnya ketidaksalahan 60%. Ini masih signifikan, ini harus kita angkat. Kalau perlu di atas HPP semua. Kalau sudah di atas HPP semua, itu sudah top," ucapnya.
Berdasarkan catatan Panel Harga Pangan, saat ini rata-rata nasional harga gabah kering panen (GKP) Rp 6.599/kg. Di beberapa daerah memang tercatat di bawah HPP Rp 6.500/kg, seperti di Banten Rp 6.388/kg, Nusa Tenggara Barat Rp 6.339/kg, Sumatera Selatan Rp 6.200/kg, dan Lampung Rp 6.400/kg.
Sementara harga beras medium secara rata-rata nasional berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk zona 1 Rp 13.714/kg, zona 2 Rp 14.072/kg, zona 3 Rp 15.752/kg. Padahal HET yang ditetapkan pemerintah zona 1 Rp 12.500/kg, zona 2 Rp 13.100/kg, zona 3 Rp 13.500/kg.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional, harga beras medium berbagai kualitas juga di atas HET, seperti harga kualitas bawah I Rp 14.050/kg, beras kualitas bawah II Rp 13.800/kg, kualitas medium I Rp 15.250/kg, dan kualitas medium II Rp 15.150/kg.
Simak juga Video 'Mentan Lapor Prabowo Stok Beras Tertinggi dalam 23 Tahun':
(ada/rrd)