enyerapan pupuk subsidi baru mencapai 4,5-5 juta ton di 2024. Realisasi itu tidak sesuai target pemerintah sebesar 9,55 juta ton.
Serapan Pupuk Subsidi Jauh dari Target 2024, Menko Pangan Ungkap Penyebabnya. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Penyerapan pupuk subsidi baru mencapai 4,5-5 juta ton di 2024. Realisasi itu tidak sesuai target pemerintah sebesar 9,55 juta ton. Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap penyebab minimnya alokasi pupuk subsidi tersebut.
Dia mengatakan, penyaluran pupuk subsidi masih bertele-tele lantaran harus melalui berbagai tahapan prosedur. Zulhas menyebut perizinan tidak hanya diberikan pemerintah pusat, tetapi juga dari Gubernur dan Bupati dan membuat serapan tidak maksimal.
"Sederhananya begini, jatah pupuk tahun ini 9,55 juta, tapi baru bisa dikirim 4,5 juta-5 juta, kenapa? Karena harus ada Surat Keputusan (SK) dari Bupati, SK dari Gubernur, menggular rumit sekali," ujar Zulhas saat ditemui di gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (12/11/2024).
Persoalan tersebut mengharuskan pemerintah mengambil langkah pemangkasan aturan ihwal distribusi pupuk subsidi. Putusan ini dihasilkan dalam rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, hingga Kementerian BUMN.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan penyederhanaan regulasi bakal mengoptimalkan penyaluran pupuk subsudi hingga ke tingkat petani.
"Ini kabar baik hari ini atas arahan Pak Menko (Zulhas), kita sepakati bahwa dipersingkat, dipermudah, disederhanakan (aturan). Kami mewakili pemerintah, bertanda tangan, membuat keputusan untuk distribusi pupuk," kata Amran.
Amran mencatat, nantinya penyaluran pupuk subsidi hanya berdasarkan SK Menteri Pertanian (Mentan). Selanjutnya, diserahkan kepada PT Pupuk Indonesia (Persero).