Saham ADRO Jatuh 5 Persen usai Putuskan Dividen Spesial

1 month ago 18

Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun tajam seiring perusahaan merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (18/11/2024).

 Freepik)

Saham ADRO Jatuh 5 Persen usai Putuskan Dividen Spesial. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun tajam seiring perusahaan merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (18/11/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.48 WIB, saham ADRO jatuh 5,36 persen ke Rp3.720 per saham.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp798,93 miliar dan volume perdagangan 213 juta saham.

Investor melakukan aksi jual setelah mengetahui kepastian pembagian dividen spesial dalam rapat hari ini.

Sebagaimana disampaikan dalam Keterbukaan Informasi tanggal 16 Oktober 2024, ADRO merencanakan pembagian tambahan dividen tunai final agar para pemegang saham perseroan, atas pilihannya sendiri, dapat berpartisipasi dalam pembelian saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) atau AAI.

Diwartakan sebelumnya, sesuai keputusan mata acara pertama dalam RUPSLB, pemegang saham menyepakati usulan dividen dengan total nilai USD2,6 miliar atau setara Rp41,7 triliun (mengacu kurs Jisdor BI Rp15.888 per USD).

“Perseroan memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup untuk melaksanakan pembagian dividen tunai,” kata manajemen dalam materi penjelasan RUPSLB di Jakarta pada Senin (18/11/2024).

Para pemegang saham juga menyepakati pergantian nama perusahaan menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.

Manajemen menerangkan, perubahan nama menjadi salah satu langkah ADRO memperkenalkan identitas baru sebagai entitas induk yang akan lebih berfokus pada bisnis hijau dan pengembangan proyek-proyek ramah lingkungan.

Beberapa pilar bisnis hijau ADRO meliputi Adaro Minerals dan Adaro Green.

“Langkah ini diambil setelah terjadinya pemisahan pilar bisnis pertambangan batubara termal dan beberapa bisnis pendukungnya, melalui pelaksanaan PUPS,” ujar manajemen.

Menurut catatan Stockbit Sekuritas, Senin (18/11), pemegang saham ADRO dalam RUPSLB pada hari ini belum mengumumkan jumlah pasti pembayaran dividen tersebut.

Analis Stockbit Sekuritas memperkirakan, apabila manajemen ADRO memutuskan untuk membagikan dividen dengan batas maksimumnya sebesar USD2,6 miliar, maka jumlah dividen per saham setara dengan Rp1.359 per unit berdasarkan asumsi kurs rupiah per dolar Amerika Serikar (AS) di 15.898.

“Jumlah tersebut mengindikasikan yield sekitar 35,6 persen berdasarkan harga penutupan saham ADRO per Jumat (15/11) di Rp3.920 per saham,” kata analis Stockbit Sekuritas.

Sebagai informasi, ADRO segera melakukan pemisahan (spin-off) terhadap unit bisnis utamanya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), seiring penawaran saham perdana (IPO) yang akan menjadi salah satu aksi korporasi paling signifikan di 2024.

Langkah ini dirancang untuk memisahkan fokus bisnis antara batu bara termal dan energi hijau, memberikan peluang strategis baru bagi investor ADRO. 

Analis dari BRI Danareksa Sekuritas, dalam riset pada 15 November 2024, menyoroti dampak spin-off ini terhadap valuasi kedua perusahaan.

Berdasarkan proyeksi, AADI memiliki valuasi ekuitas sekitar USD6,1 miliar, yang menjanjikan potensi kenaikan valuasi hingga lebih dari 100 persen bagi pemegang saham AADI setelah IPO.

Di sisi lain, saham ADRO diperkirakan mengalami koreksi nilai pasar sebesar 9–31 persen akibat berkurangnya kontribusi AADI. 

IPO AADI akan menawarkan 778,68 juta saham dengan rentang harga Rp4.590–Rp5.900 per saham, memberikan valuasi Price-to-Earnings Ratio (PER) yang sangat kompetitif, yaitu antara 1,23 hingga 1,59 kali.

BRI Danareksa juga mencatat bahwa 45 persen laba bersih AADI kemungkinan akan dialokasikan untuk dividen, sesuai prospektus IPO. 

Investor menghadapi dua pilihan strategis menjelang spin-off ini.

Pertama, mengikuti Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham (PUPS) untuk membeli saham AADI, yang dinilai lebih menguntungkan berdasarkan skenario valuasi optimistis, misalnya dari riset Stockbit Sekuritas beberapa waktu lalu.

Kedua, tidak berpartisipasi dalam PUPS, yang berpotensi menyebabkan potensi kerugian, mengingat turunnya valuasi ADRO pasca-spin-off.   (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |