Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025), ditutup melemah 35 poin atau 0,22 persen ke level Rp16.256 per dolar AS.
Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.256 Tertekan Sentimen Hawkish The Fed. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025), ditutup melemah 35 poin atau 0,22 persen ke level Rp16.256 per dolar AS setelah sebelumnya juga terapresiasi. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global dan domestik.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu investor mencerna sedikit sentimen hawkish dari pertemuan Federal Reserve (The Fed).
“Federal Reserve tidak mengubah suku bunga seperti yang diharapkan secara luas tetapi memberikan sedikit petunjuk tentang pengurangan lebih lanjut dalam biaya pinjaman tahun ini,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (30/1/2025).
Pejabat Fed membuat keputusan bulat untuk mempertahankan suku bunga semalam dalam kisaran 4,25-4,50 persen saat ini, menempatkan bank sentral dalam pola menahan sementara mereka menunggu inflasi lebih lanjut dan data pekerjaan serta kejelasan tentang dampak kebijakan Presiden Donald Trump.
Kekhawatiran tarif dan sikap hawkish Fed memicu sentimen risk-off Pejabat Fed menekankan komitmen mereka untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat sampai mereka memperoleh lebih banyak keyakinan bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target Fed sebesar 2 persen.
Selain suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka panjang dan prospek dolar AS yang lebih kuat, mata uang Asia menghadapi tekanan dari ketidakpastian seputar kebijakan tarif Trump.
Presiden AS itu diproyeksi menerapkan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko mulai Sabtu (1/2/2025) dengan potensi tarif tambahan pada barang-barang China.
Seorang miliarder CEO Wall Street dan calon Trump untuk mengepalai Departemen Perdagangan, Howard Lutnick, mengatakan pada sidang konfirmasi Senat AS pada Rabu (29/1/2025) bahwa dia telah menyarankan presiden untuk mengejar tarif menyeluruh dari satu negara ke negara lain untuk memulihkan "timbal balik" dalam hubungan perdagangan Amerika.