Raja Charles III Buka Lowongan Kerja Jadi Kurator Lukisan, Gajinya Rp 667 Juta

Jakarta -

Raja Charles III membuka lowongan kerja di lingkungan kerajaan, yakni jadi asisten kurator lukisan. Tak tanggung-tanggung, Raja Charles III memberi gaji untuk pekerjaan tersebut sebesar 30 ribu poundsterling atau setara dengan Rp 667 juta.

Dikutip dari laman The Royal House, seorang asisten kurator lukisan kerajaan akan bekerja selama 37,5 jam per minggu selama 5 hari dari Senin hingga Jumat. Adapun seorang kurator lukisan akan bertindak dalam menyeleksi berbagai karya yang akan dipamerkan.

"Bekerja untuk menghasilkan proyek-proyek yang mengesankan. Dan merupakan kepuasan tersendiri untuk mempersembahkan dan berbagi salah satu koleksi seni terbesar di dunia. Inilah yang pekerjaan untuk Royal Collection Trust berbeda," tulis pengumuman tersebut, dikutip dari laman The Royal House, Kamis (17/4/2025).

Untuk diketahui, The Royal Collection memiliki lebih dari satu juta objek pameran, termasuk 8000 lukisan dan 3000 miniatur. Galeri tersebar di 15 kediaman kerajaan dan bekas kediaman di seluruh Inggris, dipamerkan di pameran di The King's Galleries, London dan Edinburgh.

Sebagai Asisten Kurator, karyawan kerajaan akan bekerja dengan koleksi lukisan Eropa kelas dunia dan mendukung tim dalam berbagai kegiatan kuratorial untuk memastikan koleksi yang disajikan dengan standar tinggi dan dinikmati oleh ribuan pengunjung.

Adapun tanggung jawab seorang kurator lukisan kerajaan yakni, melakukan penelitian dan interpretasi lukisan, menjadi pemandu tur, melakukan pencatatan lukisan online, pemilihan katalog materi, memindahkan gambar dari berbagai kerajaan, mengelola data lukisan pengganti secara online, serta berkontribusi dalam pameran dan pengembangan ide.

Sementara kriteria seorang asisten kurator yang terpilih, harus memahami sejarah seni, memiliki pengalaman di bidang kuratorial museum maupun galeri seni, percaya diri saat berbicara dengan pengunjung, terampil dan berpengalaman dalam mengelola proyek seni dan administrasi, memahami isu konversi dan tantangan interior sejarah, organisator inisiatif, dan memiliki motivasi menyelamatkan dunia seni.

(kil/kil)