Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan revisi desain kawasan yudikatif dan legislatif Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Dalam waktu dekat, hasilnya akan dipresentasikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya sudah bersurat ke istana untuk presentasi langsung di hadapan Prabowo. Namun, hingga saat ini belum ada waktu yang tepat.
"Kami sudah siap cuman presidennya yang waktunya ya, kami masih menunggu waktu beliau," kata Diana di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diana akan berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membantu memastikan pelaksanaan presentasi tersebut.
"Kami sudah bersurat (ke istana), masak bersurat terus ya kan nggak enak. Kami nanti mungkin akan mengingatkan melalui Pak Menko (AHY) atau seperti apa, saya mau ketemu pak menko juga ini," ujarnya.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto sempat meminta agar desain Gedung Legislatif dan Yudikatif dikaji ulang. Kondisi ini membuat Kementerian PU perlu mengubah hasil sayembara yang sudah ditetapkan.
Desain gedung legislatif dan yudikatif masih masuk lingkup Kementerian PU. Sementara itu, untuk pembangunan infrastruktur baru akan lebih banyak ditangani Otorita IKN.
Salah satu perubahan yang dilakukan, Prabowo meminta agar di lobi gedung DPR dibangun museum atau galeri bertema demokrasi. Hal tersebut menjadi salah satu poin revisi desain interior bangunan tersebut.
"Beliau minta di lobi nanti kan ada semacam museum gitu atau galeri yang bisa menunjukkan bagaimana terkait dengan demokrasi itu seperti apa," kata Diana, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Selain itu, Prabowo juga meminta agar desain interiornya mengadopsi desain di India yang kental akan penggunaan unsur kayu, mirip dengan di Indonesia. Inspirasi tersebut didapatkan Prabowo dari kunjungannya ke India beberapa waktu lalu.
Diana menambahkan, Prabowo juga menyoroti tentang desain atap Gedung Paripurna IKN. Katanya, Prabowo menilai bahwa desainnya terlalu mewah.
Simak juga "Momen Anggota DPR Ungkit Tulisan 'Lorem Ipsum' di Tugu Nol IKN" di sini:
(shc/ara)