Pulang Melukis Gunung, SBY Terganggu Pengumuman Tarif Trump

2 days ago 10

Jakarta -

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terganggu pada saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif untuk puluhan negara mitra dagangnya. Saat itu, ia mengaku baru pulang dari kegiatan melukis Gunung Pangrango dan Gunung Salak di daerah Bogor, Jawa Barat.

Untuk diketahui, Indonesia juga tak terlepas dari tarif impor yang ditetapkan Trump, yakni sebesar 32%. Selain Indonesia, beberapa negara di ASEAN juga dipatok tarif yang tinggi, seperti Kamboja 49%, Vietnam 46%, Thailand 36%, dan Malaysia 24%.

"Kemarin saya lukis, ada 6 lukisan landscape yang indah di tempat itu (Bogor) untuk mengabadikan Gunung Pangrango, Gunung Salak dan pemandangan yang lain. Tetapi malam hari saya terganggu dengan, betapa maraknya, betapa chaotic-nya dunia sekarang ini lantaran makin intensif yang disebut dengan perang tarif, balas-membalas satu sama lain. Termasuk berita bahwa Indonesia juga dikenakan tarif sebesar 32%," kata SBY dalam acara The Yudhoyono Institute di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, SBY menelurkan tujuh buah usulan bagi pemerintah dalam menyikapi naiknya tensi perang tarif dunia. Dua hari kemudian, Ia mengaku senang lantaran langkah Presiden Prabowo Subianto 80% sejalan dengan apa yang dia usulkan.

"Saya bersyukur karena yang dijelaskan oleh para menteri Indonesia, tentu termasuk Presiden Prabowo Subianto yang saya dapatkan dari berbagai sumber, itu boleh dikatakan 80% sama dengan apa yang saya pikirkan, yang kalau bisa saya rekomendasikan kepada pemerintah Indonesia," jelasnya.

Meski begitu, SBY mengaku khawatir pemerintah mengambil langkah yang terlalu reaktif. Menurutnya, pemerintah perlu menyadari batas kemampuan untuk menyikapi kebijakan tersebut.

Adapun sebelumnya, SBY sempat menyuarakan dukungan terhadap langkah yang diambil pemerintah dalam menyikapi tarif Trump. Hal itu ia sampaikan melalui akun resmi sosial media X miliknya, @SBYudhoyono.

Dalam cuitan tersebut, SBY mengapresiasi langkah negosiasi pemerintah. Menurutnya, SBY melakukan dual track strategy, yaitu melakukan komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan secara simultan mengirimkan tim negosiasi yang kuat ke Washington DC juga tepat.

Selain itu, tindakan otoritas moneter dalam keterpaduannya dengan otoritas fiskal untuk menjaga dan mengamankan nilai tukar rupiah serta saham-saham Indonesia, juga dinilai tepat dan diperlukan. Pasalnya, jika diserahkan kepada mekanisme pasar semata, nilai saham dan rupiah RI diganjar secara berlebihan, sehingga menembus batas toleransi psikologis.

Ia menilai, pemerintah harus mampu mencegah terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sekecil apa pun. Selain itu, pemerintah juga harus membuat ekonomi kita makin berketahanan di masa depan.

"Ingat, bukan hanya ASEAN telah menjadi economic community, tetapi di tengah tantangan berat untuk menembus pasar di banyak negara, ekonomi ASEAN merupakan sandaran dan pasar bersama di sub kawasan ini," tulis SBY dikutip dari cuitan akun X @SBYudhoyono, Selasa (8/4/2025).

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |