PSAB Yakin Cetak Kinerja Positif di 2024, Ditopang Kenaikan Harga Emas

1 month ago 17

PSAB optimistis kinerja perseroan, baik operasional maupun finansial positif pada tahun ini dan akan lebih baik dari 2023.

 MNC Media)

PSAB optimistis kinerja perseroan, baik operasional maupun finansial positif pada tahun ini dan akan lebih baik dari 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) optimistis kinerja perseroan, baik operasional maupun finansial positif pada tahun ini dan akan lebih baik dari 2023. Tren harga emas yang menguat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan kinerja perseroan.

Direktur Utama J Resources, Edi Permadi mengatakan, kondisi geopolitik yang bergejolak, terutama di Eropa dan Timur Tengah telah mendongkrak permintaan emas. Banyak yang kemudian memutuskan memilih emas sebagai safe haven asset

"Ini membuat permintaan emas menguat yang berdampak pada harga emas yang naik meski indeks dolar AS juga naik,” katanya lewat keterangan resmi dikutip Selasa (17/12/2024).

Edi menargetkan pendapatan PSAB bisa mencapai USD230-USD240 juta di 2024. Target itu lebih tinggi sekitar 40 persen pendapatan tahun lalu sebesar USD170 juta.  

Di samping itu, PSAB menargetkan produksi emas menyentuh level 100 ribu ons pada akhir 2024, lebih tinggi dari torehan sepanjang 2023 sebanyak 93,7 ribu ons. Hingga November 2024, produksi emas PSAB telah mencapai 93 ribu ons dengan nilai penjualan USD217,2 juta.

“Jadi yang Desember ini produksinya kami harapkan akan mencapai sampai dengan total full year di 100 ribu ons,” tutur Edi.  

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PSAB Sanjaya J mengatakan, proyeksi pendapatan akhir tahun ini ditopang oleh harga penjualan rata-rata atau average selling price (ASP) emas yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. 

“Dengan pencapaian produksi yang kami targetkan kurang lebih 100 ribu ons dengan harga emas saat ini, per akhir tahun kami menargetkan estimasi pendapatan USD230 juta sampai dengan USD240 juta,” kata Sanjaya. 
 
Sebelumnya, PSAB mencetak laba positif sampai akhir September 2024 di angka USD4,45 juta. Angka itu berbalik untung dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sempat merugi USD13,40 juta.  

Faktor pendorong laba perseroan adalah pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dari beban pokok. PSAB melaporkan penjualan senilai USD173,86 juta, naik 86,79 persen secara tahunan.

Di sisi lain, penjualan PSAB tumbuh 86,78 persen secara tahunan dari USD93,08 juta menjadi USD173,86 juta dalam sembilan bulan tahun 2024. Sanjaya meyakini, PSAB bisa melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun depan, dengan asumsi tingkat harga emas bisa bertahan di sekitar level saat ini.

Saat ini tulang punggung produksi emas PSAB masih berada di Blok Bakan dan Penjom. Ke depan, produksi emas PSAB bakal terdongkrak oleh kontribusi dari proyek tambang emas Doup. Perseroan ingin memastikan penggunaan teknologi pemrosesan yang tepat, sehingga tingkat recovery di proyek Doup bisa optimal. 

Menurut Sanjaya, proyek Doup yang berlokasi di Bolaang Mongondow Timur-Sulawesi Utara ini membutuhkan investasi sekitar USD400 juta Sampai saat ini, PSAB telah mengucurkan investasi sekitar USD70 juta.

Setelah beroperasi, kata Sanjaya, Doup diproyeksikan bisa memproduksi sebanyak 140-155 ribu ons emas per tahun. Dengan demikian jika dijumlahkan dengan produksi emas dari Blok Bakan sekitar 80-90 ribu ons, maka produksi PSAB ditambah dengan proyek Doup akan berada di atas 200 ribu ons. 

“Dengan proyeksi umur tambang selama 14 tahun, pada estimasi tingkat harga emas saat ini Doup berpotensi menghasilkan pendapatan sekitar USD3 miliar,” ujar Sanjaya. 

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |