Pengeluaran Konsumen Muslim Global Diproyeksikan USD3,1 Triliun pada 2027

3 months ago 43

Pengeluaran konsumen muslim global adalah sebesar USD2,29 triliun di enam sektor ekonomi riil (2022) dan diproyeksikan mencapai USD3,1 triliun pada 2027.

MNC Media)

Pengeluaran Konsumen Muslim Global Diproyeksikan USD3,1 Triliun pada 2027 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Spending atau angka belanja masyarakat muslim global diproyeksikan akan terus meningkat, dan itu menunjukkan potensi besar pengembangan ekonomi syariah dunia. 

Pengeluaran konsumen muslim global adalah sebesar USD2,29 triliun di enam sektor ekonomi riil (2022) dan diproyeksikan mencapai USD3,1 triliun pada 2027.

"Perkembangan ke 6 sektor rill itu didukung oleh sektor keuangan syariah sebagai enabler yang pada 2021/2022 asetnya mencapai USD3,9 triliun, diproyeksikan meningkat hingga USD5,9 triliun pada 2025/2026," kata Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat dalam keterangan tertulis Senin (13/1/2025.

Sementara itu, dalam lima besar negara eksportir makanan halal terbesar ke negara OKI, justru didominasi oleh negara sepak bola (Brasil). Di sisi lain, Indonesia merupakan negara nomor satu sebagai pasar bagi makanan dan minuman halal terbesar di dunia.

"Kita perlu menyampaikan pentingnya halal tidak hanya makanan minuman tapi juga juga obat-obatan, kosmetik, barang gunaan dan sebagainya, sehingga apa yang kita konsumsi betul-betul sudah terjamin (bersertifikat) halal. Atas acara ini kita ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya dan semoga ke depannya betul-betul efektif untuk memperkenalkan edukasi halal kepada masyarakat." ujar Pengurus Majelis Keluarga Indonesia dan Ketua Asosiasi Rukyah Syari Indonesia KH Hasan Bisri.

Di sisi lain, Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan merekomendasikan lima negara tujuan ekspor prioritas bagi produk halal Indonesia. Kelima negara tersebut, yaitu Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Thailand, dan Arab Saudi.

“Pasar Turki dan UEA menjadi hub perdagangan kawasan, sedangkan pasar Arab Saudi digerakkan melalui optimalisasi produk halal dalam ekosistem haji dan umrah terintegrasi. Sementara itu, Malaysia dan Thailand merupakan pasar ASEAN yang perlu dijaga sebagai mitra perdagangan yang saling menguntungkan,” kata Analis Perdagangan Ahli Muda Kementerian Perdagangan Septika Tri Ardianti.

Sejalan dengan rekomendasi negara tujuan ekspor prioritas yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan, ekspor produk halal ke negara-negara mayoritas muslim dan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berpotensi menjadi pasar alternatif bagi ekspor Indonesia. 

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |