Trump dijadwalkan tiba di Ibu Kota Saudi, Riyadh, pada hari ini Selasa (13/5/2025) dan bertemu Pemimpin Negara Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Trump Terbang ke Arab Saudi, Incar Lebih Banyak Investasi untuk AS (FOTO:Dok Laman BBC)
IDXChannel - Presiden AS Donald Trump menuju Arab Saudi dengan fokus utama untuk mengamankan investasi baru bagi ekonomi AS.
"Presiden Trump menginginkan lebih banyak uang di sana untuk AS," kata Ekonom Karen Young, Seorang Peneliti Senior di Lembaga Middle East Institute.
Dilansir dari laman BBC Selasa (13/5/2025), Trump dijadwalkan tiba di Ibu Kota Saudi, Riyadh, pada hari ini Selasa (13/5/2025) dan bertemu Pemimpin Negara Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Trump kemudian diharapkan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Saudi di kota itu pada 14 Mei, sebelum melakukan perjalanan ke Qatar pada hari yang sama, dan kemudian mengakhiri perjalanan tiga harinya di Uni Emirat Arab (UEA) pada 15 Mei 2025.
Menurut Trump, kawasan tersebut sangat penting secara ekonomi dan kunjunganya ke Saudi menjadi perjalanan luar negeri pertamanya selama masa jabatan keduanya di Gedung Putih. Arab Saudi juga merupakan negara pertama yang dikunjungi Trump selama masa jabatan pertamanya. Trump berharap, kunjungannya mendapatkan investasi baru untuk AS dari negara tersebut.
Pada Januari, Pangeran Mohammed mengatakan bahwa Arab Saudi akan menginvestasikan USD600 miliar (450 miliar poundsterling) di AS selama empat tahun ke depan. Namun, Trump mengatakan ia ingin jumlah tersebut meningkat menjadi USD1 triliun termasuk pembelian lebih banyak peralatan militer AS.
Menurut Ali Shihabi seorang komentator dan penulis Saudi yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Saudi, sejumlah perjanjian ekonomi akan ditandatangani selama pertemuan tersebut. "Kesepakatan ini akan semakin mengintegrasikan ekonomi Saudi dan AS, usaha patungan di kerajaan dan di Amerika Serikat, pengadaan senjata serta barang-barang Amerika," kata Shihabi.
Aset kekayaan Arab Saudi dan Dana Investasi Publik (PIF) senilai USD925 miliar telah memiliki banyak investasi di AS. Ini termasuk Uber, perusahaan game Electronic Arts, dan perusahaan mobil listrik Lucid.
Sementara itu, UEA telah berkomitmen untuk berinvestasi USD1,4 triliun di AS selama 10 tahun ke depan, di sektor-sektor seperti AI, semikonduktor, energi, dan manufaktur.
Hal tersebut diumumkan oleh Gedung Putih pada Maret setelah Penasihat Keamanan Nasional UEA, Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan bertemu Presiden Trump di Washington.
Namun, Young dari Middle East Institute mengatakan skala investasi ini tidak realistis dalam jangka pendek melainkan langkah strategis jangka panjang.
Mengenai kesepakatan khusus selama kunjungan Trump, Arab Saudi akan setuju untuk membeli lebih dari USD100 miliar senjata AS dan barang-barang militer lainnya termasuk rudal, sistem radar, dan pesawat angkut.
Seperti diketahui, AS telah lama menjadi pemasok senjata ke Arab Saudi, tetapi pada 2021 saat pemerintahan Biden sempat terhenti menjual senjata ke Riyadh dengan alasan kekhawatiran tentang peran negara itu dalam perang Yaman.
Gedung Putih diperkirakan menyusun aturan baru yang berpotensi melibatkan negosiasi langsung dengan negara-negara seperti UEA.
Diharapkan kunjungan Trump akan mendorong bisnis Amerika untuk mengeksplorasi lebih banyak peluang di Arab Saudi, terutama di sektor-sektor seperti AI, perawatan kesehatan, dan pendidikan.
"Pemerintah Saudi sangat ingin berinvestasi di sektor-sektor ini. Ada minat yang sangat besar bagi perusahaan-perusahaan Saudi untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan Amerika," kata Hutham Al Jalal, yang mengepalai Kantor Riyadh untuk organisasi tersebut, kepada BBC.
Para pejabat Saudi dikatakan yakin bahwa beberapa kesepakatan di sektor-sektor ini akan tercapai selama kunjungan Trump.
Bagi Arab Saudi, kunjungan Trump dapat memperkuat hubungan dengan sekutu Barat terlama mereka yang sebelumnya memiliki ketegangan selama tahun-tahun. Bagi Presiden Trump, ini adalah tentang mendapatkan kesepakatan investasi yang dapat dibingkai sebagai kemenangan bagi agenda ekonominya.
(kunthi fahmar sandy)