Kalau Pasar Buka Hari Ini, IHSG Berpotensi Melesat Ikuti Euforia Global

7 hours ago 3

asar saham global kembali melanjutkan reli pada Selasa (13/5/2025), seiring meredanya kekhawatiran resesi global setelah meredanya perang dagang.

 MNC Media)

Kalau Pasar Buka Hari Ini, IHSG Berpotensi Melesat Ikuti Euforia Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pasar saham global kembali melanjutkan reli pada Selasa (13/5/2025), seiring meredanya kekhawatiran resesi global setelah meredanya perang dagang usai Amerika Serikat (AS)-China mencapai kesepakatan baru.

Andaikan pasar saham Indonesia dibuka hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat mengikuti tren kenaikan di Wall Street dan bursa Asia.

Sebagai catatan, pasar saham domestik libur pada Senin (12/5) dan Selasa (13/5) dalam rangka perayaan dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2569 BE.

IHSG sedang berupaya pulih setelah terpukul oleh kekhawatiran perang dagang. Dalam sebulan terakhir, indeks mencatat kenaikan sebesar 14,49 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, kesepakatan tarif antara Amerika Serikat dan China memberi angin segar bagi pasar global, khususnya negara-negara berkembang.

"Ya, kesepakatan ini memberikan angin positif untuk emerging market," ujar Michael kepada IDXChannel.com, Selasa (13/5).

Menurut dia, salah satu dampak langsung dari perjanjian ini adalah membaiknya aktivitas perdagangan lintas negara.

"Dengan adanya kesepakatan, ekspor-impor bisa berjalan lebih normal, sehingga yang dikhawatirkan mengenai neraca dagang yang akan defisit karena nilai ekspor yang berkurang menjadi reda,” tuturnya.

Ia juga mencermati adanya pergeseran arus investasi dari Amerika ke kawasan Asia.

"Pasar di AS mulai dinilai terlalu berisiko bagi investor, Sehingga banyak dana keluar dari [indeks] Dow Jones maupun Nasdaq, dan kembali ke negara-negara Asia," kata Michael.

Dalam kesepakatan terbaru, AS akan memangkas tarif tambahan atas impor dari China yang diberlakukan sejak April tahun ini, dari 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, tarif China terhadap produk AS juga turun dari 125 persen menjadi 10 persen. Kebijakan ini berlaku selama 90 hari.

Kabar ini langsung disambut positif oleh pasar. Nilai tukar dolar AS menguat ke posisi tertinggi dalam lebih dari satu bulan. Di sisi lain, bursa saham global kompak bergerak naik.

Hingga pukul 09.31 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,72 persen, sedangkan Topix terkerek 1,15 persen.

Demikian pula, Shanghai Composite tumbuh 0,18 persen, KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,31 persen, ASX 200 Australia mendaki 0,67 persen, dan STI Index Singapura naik 0,78 persen.

Berbeda, Hang Seng Index merosot 1,37 persen.

Indeks acuan saham AS alias Wall Street juga mencatat penguatan tajam pada Senin (12/5). Indeks S&P 500 naik 3,3 persen, sementara Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi melonjak 4,4 persen.

Dalam pernyataan bersama pada Senin, Washington dan Beijing menekankan pentingnya hubungan dagang bilateral bagi kedua negara dan ekonomi global. Pernyataan itu dinilai analis sebagai sinyal positif yang memperbaiki sentimen pasar. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |