Jakarta -
Perusahaan jasa transportasi digital (aplikator) mengaku keberatan dengan tuntutan para mitra pengemudi ojek online (ojol) yang beberapa waktu lalu menuntut pengangkatan status menjadi pegawai tetap.
Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf mengatakan, pengangkatan mitra menjadi karyawan tetap akan menambah beban operasional perusahaan. Pasalnya, ada biaya yang bertambah seiring diangkatnya status para mitra, seperti asuransi kesehatan, ketenagakerjaan, besaran gaji pokok, hingga asuransi lainnya.
"Kami tidak mungkin bisa menjalankan operasional ini dengan jumlah mitra yang saat ini sedang berlangsung. Pasti akan ada pengurangan," ujar Rafi, saat ditemui di Aroem Resto & Cafe, Jakarta, Senin (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada juga disampaikan Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menjelaskan, pengemudi ojol menjadi salah satu bantalan sosial yang mulai ramai diminati kala maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi Covid-19.
Di sisi lain, mitra pengemudi yang menjadikan status tersebut untuk menambah pendapatan. Tirza menegaskan, prinsip awal perusahaan adalah fleksibilitas kerja yang ditentukan langsung oleh para mitra pengemudi.
Ia mengatakan, pengangkatan status mitra menjadi karyawan akan mengurangi jumlah ojol yang saat ini eksisting. Di sisi lain, pengangkatan karyawan juga akan mengubah sistem fleksibilitas kerja yang ia klaim sebagai marwah perusahaan layanan jasa transportasi digital.
"Perusahaan tidak mungkin bisa menyerap sebegitu banyak karyawan, itu satu. Sehingga sisanya mau kemana? Jadi sangat disayangkan kalau terpaksa dikurangi," tutupnya.
Senada, Business Development inDrive Ryan Rwanda mengatakan, pihaknya hanya mampu mengangkat 13% dari total keseluruhan mitra pengemudi ojol sebagai karyawan tetap. Di sisi lain, pengangkatan status mitra sebagai karyawan tetap juga akan menurunkan pendapatan bulanan para ojol.
"Perhitungan saya sih, kemarin bisa-bisa sampai hanya tersisa sekitar 10-13% driver yang aktif, jadi perhitungan kasar ya baru. Dan pengurangan pendapatan mereka (ojol) bisa sampai minus 7% per bulan," ujar Ryan.
Ryan mengatakan, inDrive perlu memastikan pendapatan bulanan para ojol seandainya ada pengangkatan status dari mitra menjadi karyawan. Selain itu, para ojol juga tidak akan memiliki fleksibilitas kerja setelah diangkat sebagai karyawan.
"Itu akan menciptakan satu ekosistem yang tidak disukai oleh kita in drive, kita tuh punya tagline fighting injustice semuanya fleksibel dan semuanya itu terbuka di in drive, segala potongan, segala pemilihan driver dan pemilihan pemimpin itu yang tidak akan terjadi ketika ini menjadi sebuah perubahan status driver," jelasnya.
Simak juga Video: SPAI Dorong Pemerintah Buat Regulasi untuk Lindungi Pengemudi Ojol
(rrd/rrd)