Jakarta -
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan konstruksi Pelabuhan Patimban Fase I rampung tahun ini. Ditargetkan tahun ini, telah terbentuk area kumulatif pelabuhan seluas 113 hektare (ha).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub Antoni Arif Priadi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan secara bertahap. Pertama, Fase I-1 dari 2018 sampai 2022 yang selesai pada Juni 2022 lalu.
Kemudian Fase 1-2.1 dari 2022 sampai 2025. Pada fase ini, akan terbentuk area reklamasi seluas 53 ha, dengan total area kumulatif 113 ha. Area ini terdiri atas Terminal Petikemas 28 ha (area kumulatif 38 ha) dengan kapasitas kumulatif 1,9 juta TEUs, dan Dermaga Peti Kemas dengan panjang kumulatif 839 meter (m).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini Patimban belum selesai sudah dioperasikan. Jadi, Patimban itu belum selesai, Tahap I-2.1 itu baru selesai November 2025," kata Antoni dalam acara detikcom Regional Summit, Senin (19/5/2025). detikcom Regional Summit didukung oleh PT Pertamina (Persero), Patimban Industrial Estate a Barito Pacific Company, dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
Meski Pelabuhan Patimban belum rampung sepenuhnya, Antoni mengatakan, proyek strategis nasional (PSN) era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ini telah beroperasi sejak lama. Hingga saat ini, kendaraan yang diangkut dari Pelabuhan Patimban sudah melebihi target 223.000 setahun.
"Makanya BYD, Vinfast, bangun di sini sudah benar. Kenapa? Cost logistiknya akan murah karena sudah ada dermaga di Patimban. Pada waktunya nanti pasti akan sangat ramai," ujarnya.
Di sisi lain, Antoni berpesan kepada pemerintah daerah (pemda) setempat untuk bersiap dan memperhatikan slot tanah di sekitar area pelabuhan. Sebab, kini harganya berangsur-angsur naik.
"Yang perlu dipikirkan adalah sisi kiri dan sisi kanan, yang punya tanah di situ harganya sudah mahal. Nggak pernah kelihatan, rupanya di kiri kanan itu sudah ada yang beli tanah untuk galangan kapal dan sebagainya. Itu yang harus diperhatikan oleh pak bupati yang ada di situ, supaya nanti nggak salah mismatch di situ. Sebelahnya pelabuhan, sebelahnya harusnya adalah wilayah industri yang mendukung pelabuhan," kata dia.
Secara keseluruhan, proyek pembangunan Pelabuhan Patimban terbagi ke dalam tiga fase pembangunan dan beberapa seksi. Berdasarkan pada bahan paparan Antoni, pembangunan fase I-2.2 akan berlangsung pada rentang 2025 sampai 2028. Pada fase ini, akan terbentuk area reklamasi seluas 39 ha, dengan total area kumulatif 152 ha.
Area ini terdiri atas Terminal Petikemas 36 ha (area kumulatif 74 ha) dengan kapasitas kumulatif 3,39 juta TEUs, dan Dermaga Peti Kemas dengan panjang kumulatif 2.159 m. Saat ini, fase tersebut masih menunggu instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya, pembangunan Fase II yang akan berlangsung pada rentang tahun 2028 s.d 2032. Pada fase ini, akan terbentuk area reklamasi seluas 97 ha, dengan total area kumulatif 249 ha.
Area ini terdiri atas Terminal Petikemas 37,5 ha (area kumulatif 111,5 ha) dengan kapasitas kumulatif 6,12 juta TEUs, dan Dermaga Peti Kemas dengan panjang kumulatif 2.579 m. Adapun konstruksi direncanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Terakhir, ada pembangunan Fase III yang akan berlangsung pada rentang tahun 2033 s.d 2042. Pada fase ini, akan terbentuk area reklamasi seluas 36 ha, dengan total area kumulatif 285 ha.
Area ini terdiri atas Terminal Petikemas 36 ha (area kumulatif 147,5 ha) dengan kapasitas kumulatif 7,5 juta TEUs, dan Dermaga Peti Kemas dengan panjang kumulatif 4.319 m. Adapun konstruksi direncanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
(shc/ara)