Jakarta -
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Dedi Latip mengungkapkan daya tarik investasi di Indonesia saat ini masih kalah dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Singapura dan Vietnam.
"Menarik investor asing ini, lingkungan Asia Tenggara saja kita kalah bersaing, perlu bersaing maksud saya. Vietnam, bicara Singapura otomatis dan sebagainya," kata Dedi dalam acara detikcom Regional Summit 2025, Kawasan REBANA, Senin (19/5/2025).
Dedi mengatakan, daya tarik investasi di Indonesia yang kurang menarik bagi investor asing karena adanya persoalan terkait perizinan yang masih dinilai berbelit dan banyaknya gangguan dari premanisme maupun hal lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saya pikir perlu kita bersama bagaimana kita menjamu dan memberikan fasilitas kepada investor agar supaya bisa masuk. Karena kami malu pak, kami punya perwakilan di luar, padahal sudah ada investor bagus datang, pas izin dan segala halnya terkendala, sayang sekali," katanya.
Dedi mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus melakukan pembenahan terhadap berbagai aturan yang ada. Hal ini guna meningkatkan investasi di Indonesia. Namun tantangan yang ada kata Dedi perlu adanya kerja sama juga dari pemerintah daerah untuk kembali menarik investor.
"Mari ini kita bersama-sama bagaimana membantu investor, dan memfasilitasi investor, dan menjaga investor itu, dalam upaya mereka bisa berinvestasi, mereka yakin dan pasti terhadap yang kita miliki. Terkait dengan perizinan, terkait dengan ketentuan dan syarat, dan semua yang kita lakukan bagaimana investasi itu masuk," katanya.
Dedi menambahkan, jika tantangan yang ada saat ini bisa diselesaikan dengan baik, maka akan banyak investasi yang masuk ke Indonesia. Dengan begitu, investasi ini akan memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia.
"Mudah-mudahan dari mereka investasi, akan ada multiplier efek yang baik bagi Indonesia," katanya.
detikcom Regional Summit didukung oleh PT Pertamina (Persero), Patimban Industrial Estate a Barito Pacific Company, dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
Simak juga Video: Singapura Masih Investor Terbesar di RI, Disusul Hongkong dan China
(kil/kil)