Oh Ternyata Gegara Kebanyakan Diekspor, Harga Kelapa Jadi Mahal

6 hours ago 1

Jakarta -

Harga kelapa bulat melejit di pasaran disebut karena banyak pelaku usaha yang memilih ekspor alih-alih menjual dalam negeri. Harga kelapa sempat melambung hingga Rp 25.000/butir.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan salah satu penyebab harga kelapa melambung tinggi lantaran permintaan ekspor yang tinggi. Dia menyebut harga kelapa di luar negeri saat ini tengah naik.

Sementara, pelaku usaha dalam negeri membeli harga yang lebih murah ke eksportir. Untuk itu, banyak pengusaha ekspor atau eksportir lebih memilih mengekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan kelapa naik harganya kan karena ekspor, ekspor dari Cina jadi harga naik. Sementara industri dalam negeri kan belinya dengan harga murah sehingga eksportir kan lebih suka berjual. Jadinya langka gitu kan," kata Budi saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (20/5/2025).

Pihaknya telah bertemu dengan pelaku usaha dalam negeri dan eksportir untuk mencari jalan solusi. Sayangnya, pertemuan tersebut belum menemukan kesepakatan dari kedua pihak.

"Nah sekarang kita mau cari solusinya. Kemarin sudah ketemu. Sudah kita temukan antara eksportir dengan pelaku usaha industri. Tapi belum ada kesepakatan. Kita cari nanti solusinya yang terbaik," imbuh Budi.

Terkait usulan penghentian ekspor kelapa yang sempat diajukan oleh Kementerian Perindustrian, Budi menyebut hal itu perlu dibahas lebih lanjut oleh para pengusaha, termasuk eksportir. Dia menekankan agar jangan sampai ada pihak yang dirugikan.

"Nah itu salah satunya dalam rangka itu kita ketemu dulu. Sebelum dibahas lebih lanjut ya. Jadi biar tahu maunya seperti apa. Jangan sampai nanti salah satu dirugikan misalnya. Kita temukan dulu ya. Kemarin udah tapi belum sepakat," terang Budi.

Dalam pantauan detikcom pada Jumat, (11/4) lalu, harga kelapa bulat atau parut mengalami lonjakan yang signifikan. Salah seorang penjual kelapa parut di Pasar Rawa Bebek, Usin, mengatakan harga satu butir kelapa bisa mencapai Rp 25.000, tergantung ukuran.

Padahal saat kondisi normal, kelapa parut dijual dengan harga Rp 10.000-15.000 per butir. Artinya untuk kelapa ukuran kecil, harga mengalami kenaikan dua kali lipat.

"Sekarang Rp 20.000-25.000, tergantung ukurannya, kalau yang kecil ya Rp 20.000, kalau yang gede Rp 25.000. Kalau lagi normal yang gede paling Rp 15.000, yang kecil Rp 10.000," kata Usin saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (11/4/2025).

(rea/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |