Menag dan BI Bahas Kolaborasi Dukung Penguatan Ekonomi Syariah

1 month ago 18

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, Indonesia harus bergerak cepat agar tidak tertinggal dari negara lain dalam memajukan ekonomi syariah.

Dok Kemenag)

Menag dan BI Bahas Kolaborasi Dukung Penguatan Ekonomi Syariah (FOTO:Dok Kemenag)

IDXChannel - Menteri Agama Nasaruddin Umar bertemu dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS) Destry Damayanti dalam mendukung program ekonomi syariah.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, Indonesia harus bergerak cepat agar tidak tertinggal dari negara lain dalam memajukan ekonomi syariah. 

"Kita harus sadar, saingan kita adalah negara-negara tetangga. Kita harus proaktif, kalau kita lambat, kita akan dilampaui,” kata Menag Nasaruddin di Jakarta, Senin (16/11/2024).

“Contohnya, dalam pengelolaan kurban dan wakaf, banyak potensi yang belum kita optimalkan," ujarnya.

Menag Nasaruddin menyoroti besarnya potensi ekonomi dari penyelenggaraan kurban setiap tahun. "Bayangkan, jika 60 persen umat Islam Indonesia berkurban, berapa juta kambing dan sapi yang bisa kita manfaatkan. Selain mendukung peternak lokal, kita juga bisa mengolah dagingnya untuk kebutuhan santri dan masyarakat miskin," tuturnya.

Kemenag dan BI berkomitmen untuk segera merealisasikan rencana kolaborasi ini dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). "Kita harus memastikan bahwa semua langkah ini berdampak langsung pada umat," ujar Menteri Nasaruddin.

Dalam pertemuan tersebut, DGS Destry menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Kemenag dalam mendukung program ekonomi syariah BI.

“Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa memperkuat kelembagaan ekonomi syariah berbasis pesantren dan mendorong inovasi pengelolaan ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf) secara terintegrasi,” katanya.

Destry menambahkan bahwa inisiatif seperti ini akan memiliki dampak ekonomi yang besar. "Efeknya luar biasa, dari sisi gizi masyarakat hingga peningkatan daya saing peternak lokal. Ini adalah contoh nyata multiplier effect dari program ekonomi syariah," ujarnya.

Pertemuan ini membahas empat area potensial yang akan menjadi fokus kolaborasi ke depan, yaitu penguatan kelembagaan dan ekosistem rantai nilai halal berbasis pesantren, pengelolaan platform dan database ZISWAF terintegrasi nasional, implementasi model binsis Indonesia Special Mission Vehicle (ISMV) untuk mendorong potensi wakaf produktif nasional, dan kolaborasi pemanfaatan potensi ekonomi pada pelaksanaan haji dan umrah.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |