IHSG Tak Luput dari Efek Tarif Trump, Perdagangan Sempat Dihentikan

1 week ago 5

Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah alias melemah sepanjang Selasa (8/4). Pelemahan IHSG terjadi imbas penetapan tarif ekspor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap barang asal Indonesia sebesar 32%.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt atau penutupan sementara perdagangan pasar saham. Penutupan ini dilakukan lantaran IHSG anjlok 9,19% pada awal pembukaan perdagangan ke level 5.912.

Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmat mengatakan, penerapan trading halt dilakukan selama 30 menit sejak pukul 09.00 hingga 09.30. hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga perdagangan saham untuk senantiasa teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan diatur lebih lanjut pada Surat Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00002/BEI/04-2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan IHSG yang mencapai 8%," kata Kautsar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/4/2025).

Usai pemberlakuan trading halt, IHSG merangkak naik kendati masih ambruk hingga 8,58%. Berdasarkan pantauan detikcom pada panel perdagangan BEI pukul 09.32, IHSG melemah 8,58% ke level 5.952.

Pada hari yang sama, BEI juga melakukan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) dalam menetapkan skema trading halt. Pada ketentuan baru, trading halt pertama kali akan dilakukan selama 30 menit jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 8%, kemudian selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 15%.

Jika IHSG menunjukkan tren penurunan lebih dalam, BEI akan menerapkan trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20%. Trading suspend dilakukan jika terjadi dua kondisi.

Pertama, penurunan terjadi hingga akhir sesi perdagangan. Kedua, pelemahan terjadi lebih dari satu sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun begitu, hingga penutupan perdagangan IHSG tak kunjung membaik. Data perdagangan RTI Business mencatat IHSG terkoreksi sebesar 51,447 poin ke level 5.996 atau melemah 7.90%.

IHSG kemarin dibuka pada rentang 5.914 mencapai titik tertinggi di level 6.036 dan terendah di 5.882. Adapun volume transaksi tercatat sebanyak 22,65 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 20,40 triliun.

Frekuensi saham yang diperdagangkan kemarin mencapai 1.428.268 kali. Pada penutupan perdagangan kemarin, tercatat 30 saham menguat, 672 saham melemah, dan 95 saham yang stagnan.

Jurus BEI Tekan Dampak Tarif Trump

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pihaknya menyiapkan tiga strategi utama. Pertama, BEI terus melakukan diversifikasi produk dalam perdagangan saham.

"Kami melakukan diversifikasi mulai dari produk, termasuk structured warrant, single stock futures, hingga KBI kontrak berjangka asing," kata Iman dalam konferensi persnya di Main Hall BEI, Selasa (8/4).

Kedua, pihaknya hendak meningkatkan likuiditas pasar saham dan infrastruktur teknologi. Iman menyebut, peningkatan infrastruktur IT yang dipercaya padat peningkatan perdagangan hingga 3 kali lipat.

Ketiga, BEI akan fokus terhadap existing product melalui initial public offering (IPO). Langkah ini diharapkan mampu mendorong pencatatan saham perusahaan dapat lebih berkualitas.

"Kita terus berusaha untuk makin banyak IPO-IPO yang berkualitas, dengan size (aset) yang cukup besar, di mana yang dikatakan lighthouse, yaitu market cap-nya yang atas Rp 3 triliun," ungkapnya.

Sementara langkah jangka pendek, BEI juga telah menerapkan kebijakan buyback atau pembelian kembali saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), penyesuaian batas ARB, hingga trading halt atau penutupan perdagangan sementara.

(ara/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |