Jakarta -
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sempat diisukan merger atau menggabungkan diri dengan perusahaan jasa transportasi asal Malaysia Grab. Namun, saham GOTO justru melemah seiring berkembangnya isu tersebut.
Mengutip data perdagangan RTI Business, Rabu (14/5/2025) pukul 15.07 WIB, saham GOTO terpantau tiarap di harga Rp 79 per saham atau melemah 2,47%. Pada perdagangan hari ini, saham GOTO sempat menyentuh harga tertinggi di Rp 83 per saham, namun tak lama berselang kembali melemah bahkan sempat menyentuh Rp 78 per saham.
Jika ditarik data perdagangan sepekan terakhir, pergerakan saham GOTO cenderung melemah. Dalam catatan RTI Business, GOTO melemah hingga 4,82% di perdagangan sepekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, volume transaksi saham GOTO tercatat sebesar 5,75 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 459,78 miliar yang diperdagangkan sebanyak 29.524 kali. Saham GOTO juga mencatat jual bersih atau net sell asing sebesar Rp 24,61 miliar pada 9 Mei 2025.
Mengutip laporan Reuters, Grab sedang berupaya mengakuisisi GOTO sebagai perusahaan pesaingnya. Sumber yang mengetahui kabar itu menyebut proses transaksi akan rampung pada kuartal II-2025.
Grab yang berkantor pusat di Singapura telah menyewa penasehat untuk mengeksekusi kesepakatan tersebut. Grab dikabarkan akan membeli bisnis GOTO senilai US$ 7 miliar atau setara Rp 114,8 triliun (kurs Rp 16.400).
Diketahui sebelumnya, Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, RA Koesoemohadiani mengatakan, pihaknya menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak. Meskipun dia tak menjelaskan pihak mana yang dimaksud.
"Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan," ungkapnya dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (8/5/2025).
Koesoemohadiani mengatakan, pihaknya tetap memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci. Ia juga menegaskan belum ada keputusan apa pun yang diambil oleh GOTO.
Sentimen positif dari kabar merger sendiri telah diprediksi hanya bersifat sementara. Senior Technical Analyst di Sucor Sekuritas Reyhan Pratama mengatakan, isu merger dapat menjadi katalis positif jangka pendek untuk pergerakan saham GOTO. Apalagi, isu merger menguat dan membuka peluang profitabilitas menyusul berita pembelian saham GOTO yang dilakukan Grab sebesar US$ 7 miliar.
Saat ini, kata Reyhan, saham GOTO sendiri bergerak cenderung datar atau sideways. GOTO berpotensi menguat kendati tidak terlalu signifikan ke harga Rp 89 hingga Rp 103 per saham. Namun, ia menyebut penguatan tersebut dapat terjadi jika isu merger terealisasi.
"Terutama jika isu merger dengan Grab ini berhasil terealisasi. Namun, investor tetap perlu mencermati risiko regulasi dan potensi kekhawatiran pasar terkait dominasi asing di sektor lokal," kata Reyhan kepada detikcom, beberapa waktu lalu.
Rencana Buyback Saham
GOTO juga mengabarkan akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback dengan menyiapkan dana senilai Rp 3,3 triliun. Rencananya, aksi korporasi tersebut akan berlangsung paling lama 12 bulan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyetujui, yakni 19 Juni 2025 sampai dengan 18 Juni 2026.
Koesoemohadian mengatakan biaya untuk melaksanakan buyback akan berasal dari kas internal Perseroan. Sumber dana yang digunakan berasal dana hasil penawaran umum dan bukan merupakan dana yang berasal dari pinjaman dan/atau utang dalam bentuk apapun.
"Besarnya dana yang disisihkan oleh Perseroan dalam rangka Pembelian Kembali Saham sebagaimana dimaksud di atas adalah sebanyak-banyaknya sebesar US$ 200.000.000 atau setara Rp3.300.000.000.000 dengan asumsi bahwa 1 USD adalah setara dengan Rp16.500," kata Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (12/5/2025).
Koesoemohadiani menjelaskan dana tersebut sudah termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara dan biaya lainnya yang berkaitan dengan transaksi buyback. Adapun perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, sudah termasuk saham treasuri yang dimiliki saat ini.
Jumlah saham treasuri GoTo saat ini mencapai 27.796.417.803 saham atau setara dengan 2,33% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
(rrd/rrd)