IPA Convex Bakal Bahas Nasib Industri Hulu Migas di Tengah Tekanan Global

5 hours ago 2

Jakarta -

Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong mengatakan, gelaran IPA Convex 2025 turut membicarakan tentang situasi global, khususnya mengenai fluktuasi harga minyak dan gas (migas) yang belakangan terjadi akibat memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Ia menuturkan, diskusi panel mengenai situasi global industri migas akan dilakukan oleh para pimpinan perusahaan tingkat global maupun domestik. Dialog tersebut akan membahas bagaimana industri migas Indonesia tetap kompetitif di tengah fluktuasi harga.

"Pada dasarnya soalnya harga minyak, up and down itu biasa. Jadi yang dilakukan orang-orang minyak dan gas di Indonesia dan di seluruh dunia, bagaimana cara kita supaya membuat kita lebih efisiensi, membuat kita mampu menggunakan teknologi-teknologi yang baik dan bagaimana kita lebih kompetitif. Itu yang dibicarakan," kata Marjolijn dalam konferensi persnya di SEIA Restoran, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IPA Convex 2025, kata Marjolijn, berupaya merumuskan solusi agar industri migas dapat mempertahankan kondisinya setara dengan pemain global. Ia mengatakan, hal itu menjadi tema khusus yang akan dibahas dalam IPA Convex 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia IPA Convex 2025 Hariadi Budiman mengatakan, pembahasan mengenai situasi global industri migas akan digelar pada hari pertama.

Salah satunya pada panel diskusi dengan tema Enhancing Indonesia's Long-Term Competitiveness In Global Energy Investment Scene. Kemudian disambung diskusi dengan tema Balancing Risk and Opportunities in Global Energi Portofolio dan Energy Resilience Strategy and the Role of Oil and Gas di sesi berikutnya.

"Harapannya, IPA Convex menjadi perhelatan penting untuk para pemangku kepentingan, pelaku industri dan masyarakat luas untuk lebih memahami peran penting industri migas terutama untuk menjaga ketahanan energi Indonesia sekaligus menjadi forum kolaboratif yang mampu mendorong investasi baru, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, Presiden IPA, Carole J. Gall mengatakan, industri hulu migas menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan energi nasional. Menurutnya, sektor ini menjadi motor penggerak dalam pembangunan ekonomi melalui peran aktifnya dalam mendukung transisi energi.

Ia mengakui secara alami, produksi migas terus mengalami penurunan akibat kondisi lapangan migas yang sudah memasuki tahap matang. Saat ini, produksi minyak bumi Indonesia stabil di kisaran 550.000-600.000 barel per hari.

Untuk mengembalikan tren ini, para pelaku industri didorong peningkatan eksplorasi melalui survei seismik, pengeboran sumur baru, serta pemanfaatan teknologi dan inovasi terkini. Pasalnya, saat ini potensi migas Indonesia baru dimanfaatkan sebesar 16% dari total cekungan yang telah berproduksi.

Sebagian besar wilayah masih tergolong belum dieksplorasi. Oleh karena itu, eksplorasi harus menjadi prioritas utama seluruh pemangku kepentingan di sektor hulu migas. "Kolaborasi erat antara industri dan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, melalui kepastian regulasi, kepastian fiskal, serta penyederhanaan birokrasi dan percepatan perizinan," ujarnya.

Untuk diketahui, IPA Convex 2025 rencananya akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Mei 2025. Gelaran tersebut rencananya akan dihadiri langsung oleh Prabowo di gelaran hari kedua. Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025

Lihat juga video: Menerawang Masa Depan Migas RI

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |