Mau Geber Pembangunan PLTP, PLN Butuh Investasi Rp 44,69 T

2 hours ago 3

Jakarta -

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Ia menyebut, potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Indonesia mencapai 24,6 GW.

Namun, Darmawan menyebut proyek PLTP yang baru digarap saat ini hanya sebesar 2,3 GW. Di sisi lain, ia menyebut investasi proyek PLTP membutuhkan biaya sekitar US$ 2,7 miliar atau Rp 44,69 triliun (asumsi kurs Rp 16.555).

Ia juga tak menampik, investasi untuk pengembangan panas bumi jauh lebih besar ketimbang pembangkit berbasis gas. Darmawan mengatakan, pengembangan pembangkit gas sekitar US$ 0,5 miliar per GW dengan biaya operasional yang besar untuk membeli gas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan untuk panas bumi ini historical, kami melihat historical untuk satu giganya biayanya investasinya sekitar US$ 2,7 bilion. Jadi lebih mahal memang investasinya tetapi biaya operasinya itu jauh lebih murah," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Begitu juga dengan biaya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memerlukan investasi besar, tetapi biaya operasionalnya murah lantaran tidak menggunakan fuel cost atau biaya bahan bakar.

"Jadi untuk itu pengembangan dari panas bumi ini membutuhkan investasi yang cukup besar karena semuanya ditarik ke depan dalam bentuk exploration, kemudian juga development, kemudian penambahan pembangkit. Tetapi setelah itu energinya setengah gratis, rendah sekali," jelasnya.

Darmawan menambahkan, PLN mengadopsi skema front loaded investment dalam pengembangan PLTP. Saat ini, PLN sendiri telah bermitra dengan sejumlah perusahaan dengan kapasitas terbesar kedua di dunia, yakni sebesar 2,3 GW.

"Di sini adalah beberapa proyek panas bumi yang sudah commission, yang sudah beroperasi dengan jumlah terpasang 2,3 (GW) dan juga operatornya ini berbagai investasi, investor baik itu domestik maupun internasional," tutupnya.

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |