Jakarta -
PT Freeport Indonesia (PTFI) menyetorkan Rp 7,73 triliun ke pemerintah pusat dan daerah dari keuntungan bersih perusahaan 2024. Dana untuk pemerintah daerah diterima oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Mimika sebagai daerah penghasil, dan kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan perusahaan senantiasa transparan dan akuntabel dalam menjalankan kewajibannya.
"Pembayaran bagian daerah dari keuntungan bersih merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah," kata Tony dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total dana Rp 7,73 triliun itu terbagi untuk pemerintah pusat sebesar Rp 3,1 triliun dan pemerintah daerah Rp 4,63 triliun. Tony merinci dana ke daerah terbagi untuk Pemerintah Provinsi Papua Tengah Rp 1,16 triliun dan Pemerintah Kabupaten Mimika Rp 1,92 triliun.
Sementara kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah yakni Kabupaten Nabire, Paniai, Puncak, Puncak Jaya, Dogiyai, Deiyai, dan Intan Jaya masing-masing sebesar Rp 221,2 miliar. Dengan begitu, total tujuh kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah menerima sekitar Rp 1,55 triliun.
Pada 2024, secara keseluruhan penerimaan negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan pungutan lainnya mencapai lebih dari US$ 4,6 miliar atau setara Rp 79 triliun. Angka tersebut termasuk kontribusi ke daerah mencapai lebih dari Rp 11,5 triliun.
Tony menambahkan, PTFI juga terus berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui beragam program investasi sosial. Pada 2024, nilai investasi sosial PTFI mencapai lebih dari Rp 2 triliun dan akan terus bertambah sekitar US$ 100 juta atau Rp 1,5 triliun per tahun sampai dengan 2041.
"Keberhasilan PTFI sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami percaya, tidak ada perusahaan yang berhasil di tengah masyarakat yang gagal. Kami akan terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat hingga selesainya operasi penambangan," imbuh Tony.
(rea/ara)