hal ini sejalan dengan fungsi SIG sebagai perusahaan BUMN untuk berperan aktif dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dukung Ekonomi Pedesaan, SIG (SMGR) Kembangkan Infrastruktur Pertanian Sekitar Pabrik (foto: MNC media)
IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, turut berkontribusi dalam proyek pembangunan jalan pertanian (pedelisasi) serta maksimalisasi pengairan sawah di Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Kontribusi tersebut diwujudkan dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), berupa bantuan pengembangan infrastruktur pertanian, guna mendukung pemaksimalan perekonomian pedesaan, terutama di daerah sekitar operasional pabrik Perseroan.
Tak hanya itu, SIG juga melakukan revitalisasi gedung Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Nurul Huda di Desa Domas, Kecamatan Menganti, serta pembangunan ruang kelas baru untuk MTs Maulana Malik Ibrahim di Desa Sooko, Kabupaten Gresik.
Serah terima bantuan dilakukan oleh General Manager of CSR SIG, Edy Saraya, kepada Ketua Yayasan Miftahul Huda, Syaikhu; Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Langgeng Abadi, Hariyanto; Kepala TPQ Nurul Huda, Sholikan; dan Kepala MTs Maulana Malik Ibrahim, Hilal Badri.
"Melalui inisiatif program TJSL berkelanjutan, kami tidak hanya fokus pada pendidikan, tapi juga berkontribusi dalam sektor-sektor lain, seperti pengembangan usaha mikro dan infrastruktur pertanian," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya, Sabtu (26/10/2024).
Menurut Vita, hal ini sejalan dengan fungsi SIG sebagai perusahaan BUMN untuk berperan aktif dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
SIG, dikatakan Vita, senantiasa berupaya untuk dapat selalu hadir dalam memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Selain meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, SIG juga mendukung pengembangan usaha mikro untuk memperkuat perekonomian lokal.
"Di sisi lain, pembangunan infrastruktur jalan pertanian sangat penting bagi kelancaran distribusi hasil panen dan mendorong produktivitas petani, serta revitalisasi fasilitas pendidikan guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik," ujar Vita.
Penerima bantuan di Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Syaikhu yang merupakan Ketua Yayasan Miftahul Huda, menuturkan rasa terima kasih atas bantuan sebanyak 25 gerobak bakso yang diberikan SIG.
Menurut Syaikhu, sejauh ini memang banyak keluhan dari pelaku usaha kecil di wilayahnya, yang kemudian coba diberikan solusinya oleh pihak SIG.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan gerobak bakso dari SIG. Bantuan ini benar-benar membantu pedagang-pedagang kecil di Desa Keyongan yang sebelumnya kesulitan dengan fasilitas untuk jualan seperti gerobak, meja, yang mayoritas sudah rusak dan menggunakan sarana seadanya," ujar Syaikhu.
Sebagai warga Desa Keyongan, pihaknya juga sangat mengapresiasi pembangunan jalan usaha tani sepanjang 300 meter dan lebar 2 meter yang memudahkan akses bagi para petani.
"Sekarang, sepeda motor dan mobil kecil bisa melintas, membuat pengangkutan hasil panen jauh lebih mudah, jadi petani sudah tidak perlu memanggul gabah dari sawah," ujar Syaikhu.
Sementara untuk pembangunan sumur bor, Syaikhu menilai bantuan ini juga sangat tepat, karena sangat bermanfaat untuk mengairi sekitar 14 hektare sawah padi, sehingga memberikan harapan baru bagi para petani untuk mencegah gagal panen di musim kemarau.
"Karena sebagian besar sawah di sini selama ini memang sangat mengandalkan pengairan dari tadah hujan. Jadi kami sangat bersyukur, SIG adalah yang pertama memberikan bantuan seperti ini," ujar Syaikhu.
Hal senada juga disampaikan Sari Murni, warga Desa Keyongan yang menerima bantuan gerobak bakso dari SIG. Ibu dua anak yang telah berjualan pentol kuah di depan rumahnya selama tujuh tahun ini mengaku terbatas ketika berjualan dengan peralatan seadanya.
"Lokasi rumah saya yang dekat dengan madrasah diniyah membuat pelanggan saya sebagian adalah anak-anak," ujar Sari.
Dengan bantuan gerobak dari SIG, Sari mengaku semakin semangat dalam berjualan dengan tetap menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Sari bahkan berencana akan mengembangkan usahanya dengan menambahkan menu bakso.
"Saya berharap dengan adanya gerobak ini pendapatan saya bisa meningkat untuk membantu suami saya yang bekerja sebagai petani, terutama untuk biaya pendidikan anak kedua saya yang masih SD," ujar Sari.
(taufan sukma)