Daya Beli RI Lagi Lesu, Astra Turunkan Capex Jadi Rp 25 T

4 hours ago 2

Jakarta -

PT Astra International Tbk (ASII) menurun alokasi belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) secara konsolidasian dari Rp 28 triliun menjadi Rp 25 triliun. Langkah ini diambil imbas ketidakpastian ekonomi global dan turunnya daya beli masyarakat.

"Paling tidak per hari ini kita melihat akan turun Rp 25 triliun. Dan bisa saja lebih turun lagi, kita sesuaikan dengan situasi yang ada. Jadi, dalam situasi yang berkenaan, kita pasti tahu bahwa daya beli masyarakat cenderung lemah, kemudian situasi perekonomian secara global juga kurang baik," kata Direktur Utama Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi persnya di Menara Astra, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Djony menjelaskan, realisasi belanja modal perseroan di kuartal I 2025 mencapai angka Rp 4,5 triliun. Adapun belanja modal akan difokuskan pada sektor yang menopang bisnis perseroan, seperti otomotif, jasa keuangan, alat berat pertambangan, agribisnis, infrastruktur, hingga properti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, Astra telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi ketidakpastian dan lemahnya daya beli masyarakat. Pertama, kata Djony, perseoran akan mengoptimalkan belanja modal sesuai dana yang ditetapkan.

Kedua, Astra berupaya meningkatkan investasi terhadap peluang bisnis yang ada. Adapun investasi perseroan akan difokuskan pada sektor inti dan memperluas cakupan bisnis, sebagaimana aksi korporasi perseroan yang menjual 40% saham di Astra Digital Mobil, yang menaungi platform jual beli OLX.

Selain itu, Astra juga akan berinvestasi ke sektor potensial lainnya, seperti health care. Kemudian, Astra juga memperluas portofolio melalui anak usahanya, United Tractors, untuk melakukan diversifikasi bisnis yang ramah lingkungan.

"Kita akan melakukan diversifikasi bisnis dari yang kita miliki hari ini menjadi bisnis yang dilihat sebagai lebih ramah lingkungan. Dan lebih relevan misalnya 20-30 tahun kemudian. Nah ini satu perjalanan yang panjang tentunya," jelasnya.

Djony menambahkan, perseroan juga meneruskan investasinya di sektor infrastruktur. Ia mengatakan, investasi Astra di sektor tersebut telah berkontribusi terhadap pertumbuhan perseroan sejak 2005.

"Jadi memang kita harus melakukannya, menata dengan baik supaya fondasinya kuat dan bisa lebih berkesinambungan," tutupnya.

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |