Bos LPS Bantah Ekonomi RI Balik ke 1998, Ini Buktinya!

6 days ago 7

Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menampik anggapan keadaan ekonomi Indonesia kembali lagi ke era kejatuhan ekonomi di tahun 1998. Menurutnya, anggapan itu salah besar dan tidak didasari oleh data di lapangan.

Dia mengungkapkan ekonomi Indonesia sampai saat ini masih jauh dari krisis terbukti dari survei leading economic index (LEI) yang dilakukan oleh pihaknya. Survei menggambarkan kondisi ekonomi dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

Secara historis, dia menggambarkan setiap ada krisis ekonomi melanda mulai dari tahun 1998, tahun 2008, dan 2020 saat ada pandemi COVID-19, indeks LEI menunjukkan adanya penurunan. Namun yang terjadi saat ini indeks LEI sedang mengalami kenaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LEI, dalam paparan Purbaya, nampak berada di titik terendah pada September 2020, saat itu LEI berada di bawah 100 poin. Sejak saat itu LEI terus naik dan per Maret 2025, LEI tercatat di rentang 150 poin lebih.

Bila mau dibandingkan dengan tahun 1998 pun indeks LEI sudah sangat jauh berbeda. Kala itu, indeks LEI berada di bawah 90 poin.

"Jadi itu bola kristalnya Indonesia. Biasanya ini nggak pernah salah, ini di 2020 turun ke bawah tapi setelah itu naik ke atas, sekarang trennya naik ke atas, artinya dari Maret ini ke depan, sampai tahun depan, ekonomi kita masih ekspansif," beber Purbaya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

Bukan cuma LEI, beberapa indeks perekonomian lainnya juga tercatat menunjukkan angka yang ekspansif. Misalnya saja, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh 5,3% year on year (yoy) menjadi Rp 8.599,4 triliun pada Januari 2025, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,1% (yoy).

Kemudian, data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat masih berada di level ekspansif sebesar 52,4 poin pada Maret 2025, meskipun menurun dibandingkan sebelumnya sebesar 53,6 poin pada Februari 2025.

Lalu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga masih berada pada level optimis sebesar 126,4 poin pada Februari 2025, meskipun menurun dibandingkan sebelumnya di level 127,2 poin pada Januari 2025. Berdasarkan sederet data ini, Purbaya menilai pihak yang bilang ekonomi Indonesia melemah seperti krisis ekonomi 1998 adalah salah besar.

"Jadi pandangan orang di luar bahwa kita seperti 98 lagi itu salah kaprah, dan mereka nggak negerti data seperti apa," beber Purbaya.


Lihat juga video: Situasi Ekonomi RI Akibat Kebijakan Tarif Impor Trump

(hal/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |