AS akan memangkas tarif tambahan yang dikenakannya pada impor China menjadi 30 persen dari 145 persen
AS-China Capai Kesepakatan, Kekhawatiran Akan Resesi Mereda (FOTO:Reuters)
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) dan China baru saja menyepakati tarif dagang baru yang diharapkan dapat mengakhiri perang dagang, kekhawatiran resesi, dan guncangan pasar keuangan.
Dikutip dari laman Channel News Asia Selasa (13/5/2025), AS akan memangkas tarif tambahan yang dikenakannya pada impor China menjadi 30 persen dari 145 persen dan bea masuk China atas impor AS akan turun menjadi 10 persen dari 125 persen.
Langkah-langkah baru tersebut berlaku selama 90 hari. Adapun Dolar menguat terhadap mata uang lainnya dan pasar terangkat menyusul berita kesepakatan tersebut. Dengan demikian, dapat membantu meredakan kekhawatiran investor tentang pasar keuangan AS.
"Kedua negara mewakili kepentingan nasional mereka dengan sangat baik. Kami berdua memiliki kepentingan dalam perdagangan yang seimbang, AS akan terus bergerak ke arah itu," kata Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent dengan nada yang mendamaikan perdagangan terhadap China.
Bessent berbicara bersama Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer setelah pembicaraan akhir pekan di Swiss. "Konsensus dari kedua delegasi pada akhir pekan ini adalah tak ada pihak yang menginginkan pemisahan. Kami menginginkan perdagangan," ujarnya.
Menurutnya, perselisihan tarif telah menyebabkan perdagangan antara kedua negara hampir kehilangan USD600 miliar, serta mengganggu rantai pasokan, memicu kekhawatiran stagnasi ekonomi, dan memicu sejumlah PHK.
Pertemuan di Jenewa merupakan interaksi tatap muka pertama antara pejabat ekonomi senior AS dan China sejak Trump kembali berkuasa. Bessent mengatakan kesepakatan tersebut tidak mencakup tarif khusus sektor. AS akan terus melakukan penyeimbangan ulang di berbagai bidang termasuk obat-obatan, semikonduktor, dan baja yang memiliki kerentanan rantai pasokan.
Di sisi lain, kesepakatan tersebut jauh dari yang diharapkan banyak analis setelah berminggu-minggu beretorika tentang perdagangan. "Ini lebih baik dari yang saya harapkan. Saya pikir tarif akan dipotong menjadi sekitar 50 persen," kata Zhiwei Zhang, Kepala Ekonom di Pinpoint Asset Management di Hong Kong.
"Jelas, ini adalah berita yang sangat positif bagi perekonomian di kedua negara dan bagi perekonomian global. Berita ini juga membuat investor tak terlalu khawatir tentang kerusakan pada rantai pasokan global dalam jangka pendek," tutur Zhang.
Sejak menjabat pada Januari, Trump telah menaikkan tarif yang dibayarkan oleh importir AS untuk barang-barang dari China menjadi 145 persen. China membalas dengan memberlakukan pembatasan ekspor pada beberapa elemen bagi produsen senjata dan barang elektronik konsumen AS, dan menaikkan tarif barang AS hingga 125 persen.
Saham perusahaan Eropa yang terpukul keras oleh perang dagang akhirnya menguat pada hari Senin (12/5/2025). Saham perusahaan mewah LVMH dan pemilik Gucci, masing-masing naik 7,4 persen dan 6,7 persen.
Trump memberikan penilaian positif terhadap perundingan tersebut sebelum berakhir, dengan mengatakan bahwa kedua pihak telah menegosiasikan perubahan total dengan cara yang bersahabat, tetapi konstruktif.
(kunthi fahmar sandy)