Ancaman China buat Negara yang Diam-diam Nego dengan AS

3 hours ago 3

Jakarta -

China mengancam akan melakukan tindakan balasan terhadap negara-negara yang tengah melakukan negosiasi terkait kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jika berpotensi merugikan kepentingannya.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan China merespon rencana Presiden AS Donald Trump yang akan menggunakan negosiasi tarif untuk menekan mitra dagang AS agar membatasi hubungan mereka dengan China.

"China dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China. Jika hal itu terjadi, China tidak akan menerimanya dan akan mengambil tindakan balasan secara tegas dan sepadan," kata Kementerian Perdagangan China dikutip CNBC, Senin (21/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Perdagangan China mengatakan AS telah melakukan penyalahgunaan kebijakan tarif terhadap semua mitra dagangnya dengan dalih kesetaraan, namun memaksa semua pihak memulai negosiasi tarif resiprokal dengan mereka. Menurutnya, jika tren ini terus berlanjut, perdagangan internasional akan kembali pada hukum rimba.

Pernyataan itu juga menggambarkan China sebagai pihak yang bersedia bekerja sama dengan semua negara dan membela keadilan dan kejujuran internasional.

Sebagai bagian dari sikap yang lebih tegas bulan ini, China membalas tarif AS dengan memberlakukan tarif 125% terhadap impor barang-barang asal Amerika. China juga membatasi ekspor mineral penting dan memasukkan beberapa, terutama perusahaan AS yang lebih kecil, ke dalam daftar hitam yang membatasi kerja sama mereka dengan perusahaan China.

Untuk diketahui, Indonesia kini tengah melakukan negosiasi tarif resiprokal dengan AS. Terkait ancaman balasan dari China terhadap negara-negara yang melakukan negosiasi dengan AS jika dinilai merugikan China, Kementerian Perdagangan RI menyampaikan Pemerintah Indonesia percaya Indonesia dan China sama-sama menjunjung tinggi prinsip perdagangan multilateral dan menghormati hak serta kewajiban masing-masing negara dalam hubungan perdagangan internasional. Sehingga isu tersebut tidak menjadi masalah.

"Terkait dengan pemerintah China, saya rasa Indonesia dan China juga kita sama-sama menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdagangan multilateral dan kita saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Djatmiko Bris Witjaksono di Kantor Kemendag, Senin (21/4/2025).

"Jadi saya tidak bisa berspekulasi apa yang akan terjadi ke depan, yang pasti Indonesia akan tetap memastikan bahwa kegiatan perdagangan dengan mitra dagang kita tetap dijalankan dengan sebaik-baiknya," tambahnya.

Djatmiko menambahkan, jika ada isu terkait hal tersebut di lapangan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan isu tersebut melalui jalur diplomasi.

"Kalaupun ada isu di lapangan, selalu akan kita selesaikan di forum diplomasi," katanya.

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |