Pikirkan pertimbangan sebelum memberi utang kepada teman. Jangan sampai Anda berniat membantu, malah berakhir rugi dan makan hati.
6 Pertimbangan Sebelum Memberi Utang ke Teman, Agar Tidak Rugi dan Makan Hati. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Ada banyak pertimbangan sebelum memberi utang kepada teman, rekan, bahkan saudara, yang harus dipikirkan. Utang piutang dalam lingkup keluarga dan pertemanan lumrah terjadi, tapi berisiko merusak hubungan baik.
Sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat, bahwa ketika kita meminjamkan sejumlah dana kepada orang lain, maka pemberi pinjaman harus siap uangnya tidak kembali sama sekali.
Oleh sebab itu, nasihat agar memberi uang pinjaman dengan jumlah yang siap hilang menjadi lumrah terdengar. Anggapan ini muncul karena kasus-kasus utang piutang antar teman dan keluarga, di mana peminjam mangkir dan sulit ditagih.
Ada kalanya individu tidak tega untuk menolak permintaan pinjaman dan benar-benar merasa ingin membantu orang yang kesulitan, tapi pada sisi lain dia juga akan makan hati jika suatu saat peminjam tidak mau mengembalikan uangnya.
Nah, belajar dari pengalaman banyak orang, Anda harus memiliki banyak pertimbangan sebelum memberi utang kepada orang lain. Jangan sampai Anda berakhir rugi dan hubungan pertemanan maupun persaudaraan jadi renggang.
Pertimbangan Sebelum Memberi Utang, Hal yang Harus Diperhatikan Pemberi Pinjaman
1. Kondisi Peminjam
Lihatlah dulu bagaimana kondisi keuangan si peminjam. Untuk apa dia meminta pinjaman uang? Bagaimana gaya hidupnya? Jika dia meminjam untuk keperluan yang sangat mendesak, seperti biaya pengobatan atau membayar sekolah, Anda bisa membantunya.
Namun ada pula orang yang dapat dengan mudahnya meminta pinjaman, tapi gaya hidupnya boros dan dia sendiri pun tidak memiliki kesadaran untuk berhemat. Jika Anda meminjamkan uang kepada orang seperti ini, pertimbangkan risiko uang tidak kembali.
2. Track Record
Jika peminjam adalah orang yang pernah meminta pinjaman uang kepada Anda, dan dia selalu memenuhi janji untuk melunasi pinjaman tepat waktu, atau jika pun terlambat dia memberi alasan yang valid dan dapat dipahami.
Mungkin Anda masih dapat mempertimbangkan untuk memberinya utang baru. Namun jika si peminjam terkenal gemar berutang dan selalu terlambat membayar, apalagi jika sulit ditagih, lagi-lagi Anda harus mempertimbangkan risiko uang tidak kembali
3. Pinjaman Bisa Membuat Orang Malas
Melansir DBS Bank (16/12), pinjaman yang mudah sekali diberikan dapat membuat peminjam menjadi malas. Terutama jika peminjam sebenarnya adalah orang di usia produktif dan bisa mencari nafkah.
Kemudahan mendapatkan pinjaman dapat membuat orang malas berusaha, dan cenderung teledor mengelola uang, karena peminjam merasa selalu ada pihak lain yang dapat dimintai pertolongan setiap kali dia kesulitan uang.
Alih-alih memberikannya pinjaman dengan mudah, Anda bisa membantunya untuk lebih produktif. Misalnya, membantunya mencari pekerjaan tambahan.