Presiden Donald Trump secara langsung hadir dalam pembicaraan perdagangan dengan para pejabat Jepang pada Rabu (16/4/2025).
Trump Bicara Langsung dengan Jepang Terkait Tarif di Tengah Panasnya Perang Dagang. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Presiden Donald Trump secara langsung hadir dalam pembicaraan perdagangan dengan para pejabat Jepang pada Rabu (16/4/2025). Hal itu menunjukkan pertaruhan besar bagi Amerika Serikat (AS) setelah kebijakan tarifnya mengguncang ekonomi dunia.
Dalam pertemuan itu, Trump didamping oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, penasihat ekonomi utama dengan peran sentral dalam kebijakan perdagangan dan tarifnya.
Dia optimistis tercapai kesepakatan yang baik terkait tarif dagang antar kedua negara. “Semoga sesuatu dapat diselesaikan yang baik (HEBAT!) untuk Jepang dan AS!” tulis Trump dalam sebuah posting media sosial menjelang pertemuan tersebut.
Setelah itu, ia memposting: “Suatu Kehormatan Besar baru saja bertemu dengan Delegasi Jepang untuk Perdagangan. Kemajuan Besar!”
Dilansir dari AP News, Kamis (17/4/2025), pilihan Trump untuk terlibat langsung dalam negosiasi menunjukkan keinginannya untuk segera menyelesaikan serangkaian kesepakatan perdagangan. Sebab, China juga mengejar serangkaian perjanjiannya dengan mitra dagangnya.
Hal itu dinilai menjadi ujian terbuka bagi reputasi Trump sebagai pembuat kesepakatan karena negara-negara di seluruh dunia berusaha membatasi potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh kebijakan tarifnya.
Tarif besar-besaran yang diumumkan Trump pada 2 April 2025 memicu kepanikan di pasar keuangan dan menimbulkan kekhawatiran resesi. Hal itu menyebabkan Trump dengan cepat menangguhkan sebagian pajak impor selama 90 hari, namun meningkatkan tarif tinggi terhadap China hingga 145 persen.
Penghentian sementara ini menyelamatkan Jepang dari tarif menyeluruh sebesar 24 persen, tapi tarif dasar sebesar 10 persen dan pajak sebesar 25 persen atas mobil impor, suku cadang mobil, baja, dan ekspor aluminium tetap berlanjut.
Dengan Jepang mengenakan tarif pajak rata-rata sebesar 1,9 persen atas barang-barang negara lain dan memiliki aliansi yang sudah lama dengan AS, pembicaraan tersebut merupakan indikator penting apakah pemerintahan Trump dapat mencapai kesepakatan yang berarti untuk meyakinkan pasar, pemilih Amerika, dan sekutu asing.
Adapun Jepang merupakan salah satu negara pertama yang memulai negosiasi terbuka dengan AS. Seperti banyak negara lain yang mencoba meminimalkan kemungkinan dampak ekonomi dari tarif Trump, Jepang telah berusaha keras untuk merespons dengan membentuk gugus tugas khusus untuk menilai dampak tarif dan menawarkan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan.