Kenali Ciri-Ciri Makanan Oriental dan Kontinental, dari Bumbu hingga Cara Memasak

IDXChannel – Pecinta kuliner tentu sudah familiar dengan ciri-ciri makanan oriental dan kontinental yang kerap jadi favorit sebagian kalangan. 

Seperti diketahui, dalam dunia kuliner internasional, terdapat dua kategori besar yang sering disebut dalam dunia perhotelan dan kuliner profesional, yaitu makanan oriental dan makanan kontinental. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok, baik dari segi rasa, bahan, hingga teknik memasaknya. 

Berikut ini IDXChannel menyajikan secara lengkap ciri-ciri makanan oriental dan kontinental dan perbedaannya yang penting untuk diketahui. 

Ciri-Ciri Makanan Oriental 

Makanan oriental adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kuliner yang berasal dari kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan, seperti China, Jepang, Korea, India, Thailand, hingga Indonesia. Makanan jenis ini dikenal dengan bumbu yang kaya rasa, teknik memasak yang beragam, dan penggunaan bahan-bahan segar yang khas. Berikut beberapa ciri-ciri makanan oriental yang paling khas. 

• Penggunaan Rempah yang Kuat

Makanan oriental sangat terkenal dengan penggunaan rempah-rempah seperti jahe, bawang putih, ketumbar, kunyit, cabai, dan serai. Masakan India, misalnya, sangat kental dengan penggunaan rempah-rempah aromatik.

• Teknik Memasak Beragam

Teknik memasak seperti menumis (stir-fry), mengukus, menggoreng, dan memanggang banyak digunakan. Masakan China sering menggunakan metode tumis cepat dengan wajan besar.

• Rasa yang Kompleks

Makanan oriental cenderung memiliki kombinasi rasa manis, asin, asam, dan pedas secara bersamaan. Contohnya seperti Tom Yam dari Thailand atau rendang dari Indonesia.

• Nasi dan Mi sebagai Makanan Pokok

Nasi putih, nasi goreng, atau mi menjadi sumber karbohidrat utama dalam makanan oriental, berbeda dari kontinental yang lebih mengandalkan roti atau kentang.

• Penyajian Beragam dalam Satu Waktu

Dalam budaya makan oriental, berbagai hidangan disajikan sekaligus di atas meja, bukan secara bertahap misalnya appetizer, main course, lalu dessert.

Beberapa contoh makanan oriental antara lain sushi (Jepang), dim sum (China), rendang (Indonesia), butter chicken (India), pad thai (Thailand), dan lain sebagainya. 

Ciri-Ciri Makanan Kontinental

Makanan kontinental merujuk pada kuliner dari kawasan Eropa Barat dan Eropa Tengah, seperti Prancis, Italia, Spanyol, Jerman, dan negara-negara Nordik. Ciri khasnya terletak pada gaya penyajian yang formal dan rasa makanan yang lebih ringan namun elegan. Berikut beberapa ciri-ciri makanan kontinental yang membedakannya dengan kekhasan makanan oriental. 

• Cita Rasa Ringan dan Seimbang

Makanan kontinental cenderung menggunakan bumbu yang lebih ringan seperti garam, merica, minyak zaitun, dan herba seperti basil, thyme, rosemary, serta parsley.

• Penyajian Bertahap (Course-Based)

Penyajian makanan biasanya dimulai dari hidangan pembuka (appetizer), makanan utama (main course), lalu ditutup dengan pencuci mulut (dessert).

• Penggunaan Produk Susu dan Krim

Banyak masakan kontinental menggunakan bahan seperti mentega, keju, dan krim dalam jumlah besar, seperti pada pasta carbonara atau gratin.

• Sumber Karbohidrat Utama Roti dan Kentang

Berbeda dari oriental, makanan kontinental lebih sering menggunakan roti, pasta, atau kentang sebagai sumber karbohidrat.

• Teknik Memasak Lebih Simpel namun Presisi

Teknik memasak seperti memanggang (baking), merebus (boiling), dan slow-cooking banyak digunakan, dengan penekanan pada presentasi yang artistik dan elegan. Beberapa contoh makanan kontinental antara lain spaghetti bolognese (Italia), beef steak (Prancis/Amerika), paella (Spanyol), ratatouille (Prancis), German bratwurst (Jerman), dan lain sebagainya. 

Itulah beberapa ciri-ciri makanan oriental dan kontinental yang kerap jadi hidangan favorit berbagai kalangan.