Secara keseluruhan, depresiasi nilai tukar rupiah tercatat sebesar 2,68 persen.
Sri Mulyani: Efek Trump ke Rupiah Masih Lebih Baik Dibanding Mata Uang Negara Lain. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) membawa dampak signifikan pada nilai tukar mata uang global, tak terkecuali rupiah.
Sri Mulyani memaparkan, nilai tukar rupiah sempat mengalami penguatan hingga Oktober 2024, bahkan mencapai Rp15.200 per dolar AS (USD). Namun, perubahan sentimen global akibat ekspektasi penurunan Fed Fund Rate oleh Bank Sentral AS kemudian memengaruhi kondisi pasar.
"Dengan terpilihnya kembali Presiden Trump, dolar indeks mengalami penguatan, sehingga nilai tukar rupiah kita kemarin cenderung mengalami tekanan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Secara keseluruhan, lanjut Sri Mulyani, depresiasi nilai tukar rupiah tercatat sebesar 2,68 persen. Namun, dibandingkan dengan negara-negara lain, baik G7 maupun G20, performa mata uang garuda masih relatif baik.
Misalnya, Kanada mengalami depresiasi mata uang sebesar 4,46 persen, Filipina dengan peso-nya sebesar 5,69 persen, dan Korea Selatan mencapai 6,79 persen.
"Kita relatif masih cukup baik dari sisi nilai tukar kita," kata dia.