Smartfren Resmi Hengkang dari Bursa

1 day ago 9

Jakarta -

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) resmi menghapus pencatatan saham atau delisting dari pasar modal Indonesia. Keputusan delisting tersebut berlaku efektif per 17 April 2025.

Dikutip dari Keterbukaan Informasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memberikan persetujuan delisting saham FREN. Adapun permohonan delisting berkenaan dengan penggabungan usaha atau merger FREN dan PT Smart Telecom ke PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Mengacu pada ketentuan butir A angka 8 peraturan BEI Nomor I-G tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha, maka otoritas pasar modal melakukan delisting saham FREN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karenanya terhitung sejak tanggal 17 April 2025, efek PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tidak dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia," tulis Manajemen BEI.

BEI meminta pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan setiap pengumuman terkait merger FREN dan EXCL, khususnya jadwal-jadwal terkait dengan tindakan korporasi yang dilakukan.

Saham FREN yang dikonversi ke EXCL sebanyak 5,07 miliar. Dengan begitu, total saham usai merger kedua perusahaan tersebut menjadi 18,2 miliar.

Sebagai informasi, FREN dan EXCL resmi melakukan merger usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 25 Maret 2025. Dari merger tersebut, menghasilkan nama entitas usaha baru, yakni XLSmart.

Nilai gabungan pra-sinergi mencapai Rp 104 triliun dengan nilai sinergi pra pajak diperkirakan US$ 300-400 juta per tahun. Proyeksi pendapatan proforma mencapai Rp 45,8 triliun.

Sementara EBITDA diperkirakan Rp 22,5 triliun dengan total pelanggan gabungan sebanyak 94,5 juta. Sementara pangsa pasar gabungan ditaksir besar 25%.

Resmi Berubah Nama

Usai RUPSLB, EXCL dan FREN resmi berubah nama menjadi XLSmart. Entitas usaha ini secara resmi dikenalkan di Hutan Kota by Pelataran, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

CEO XLSmart Rajeev Sethi mengatakan, perusahaannya memiliki pangsa pasar sebesar 25% setelah merger. Selain itu, pihaknya juga memproyeksikan pendapatan proforma Rp 45,8 triliun.

Rajeev mengatakan, merger yang dilakukan didasarkan pada kesamaan tujuan antara FREN dan EXCL, yakni memberi layanan yang optimal kepada para pelanggan. Dalam merger ini, XLSmart mengusung slogan Bersama Melaju Tanpa Batas.

"Itu akan menjadi filosofi kami, itu akan menjadi semangat kami, dan saya yakin ini akan membantu kami bergerak ke depan dengan lebih cepat," kata Rajeev dalam konferensi persnya di Hutan Kota by Pelataran, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Rajeev mengatakan, setiap keputusan yang diambil XLSmart didasarkan pada kepuasan pelanggan. Mengingat saat ini, pelanggan XLSmart mencapai 94,5 juta pengguna. Selain itu, XLSmart juga memiliki sekitar 3.000 pekerja. Melalui tim yang ada, Rajeev yakin entitas baru ini dapat melayani semua pelanggan di seluruh Indonesia.

"Satu hal yang membuat kita bersatu adalah komitmen untuk memastikan bahwa kita dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dan dapat mengambil Indonesia lebih lanjut dan lebih cepat dalam perjalanan digital ini," jelasnya.

Tak Ada PHK

Dalam kesempatan yang sama, Direktur & Chief Commercial Officer XLSmart David Arcelus Oses mengatakan, tidak ada rebranding dari hasil merger yang dilakukan. Perseroan hanya mengubah nama, logo, dan struktur pengurus perusahaan.

Ia mengatakan, perusahaan masih mewakili masing-masing entitas usaha, di mana dalam proses merger terdapat tiga perusahaan yang bergabung, yakni XL, Axis, dan Smartfren. Adapun XLSmart ke depan akan melayani pelanggan multi-brand sesuai entitas usaha yang bergabung.

"Sekarang, seperti yang Anda tahu, ketika Anda memiliki strategi multi-brand, tiga brand, Anda perlu memiliki setiap brand, sangat fokus pada segmen pelanggan yang spesifik. Jadi kita fokus pada segmen pelanggan yang spesifik, melihat titik perhatian dan kebutuhan segmen pelanggan, dan membuat proposisi nilai menurut itu," kata David dalam konferensi persnya.

Ia mengatakan, strategi tersebut bukan hal batu dilakukan perseroan. Langkah ini juga dilakukan kala XL merger dengan Axis tahun 2016. Saat itu terdapat dua segmen pelanggan yang dilayani.

"Jadi, kita akan memiliki tiga brand, XL, Axis, dan Smartfren, setiap brand fokus secara jelas pada segmen pelanggan. Dari fokus tersebut, kemudian akan datang proposisi nilai yang berbeda, strategi yang berbeda untuk setiap brand," tutupnya.

(hns/hns)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |