Serikat Buruh Jelaskan Kondisi Buruh Panasonic di RI yang Terancam Kena PHK

23 hours ago 14

Jakarta -

Panasonic Holdings mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10.000 karyawannya di seluruh dunia. PHK tersebut akan dilakukan secara bertahap, dari total keseluruhan 10.000 karyawan, setengahnya akan dilakukan di Jepang, sedangkan sisanya akan menyasar ke tenaga kerjanya di luar negeri.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menerangkan, saat ini terdapat ribuan pekerja Panasonic di Indonesia. Pekerja tersebut tersebar di sejumlah wilayah.

"Bekasi 2 PT, DKI 2 PT, Bogor 1, Pasuruan 1 (PT), Batam 1 (PT). Total karyawan sekitar 7.000-an orang," ungkap Iqbal saat dihubungi detikcom, Minggu (11/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, Iqbal mengatakan belum ada pengumuman PHK untuk pekerja Panasonic di Indonesia hingga saat ini. Akan tetapi, ia tak menutup kemungkinan adanya PHK pekerja Panasonic di Indonesia.

"Belum ada pengumuman di Indonesia. (Pekerja Panasonic RI aman dari PHK?) Belum," jelasnya.

Mengutip dari laman resmi Panasonic, terdapat beberapa anak usaha yang berdiri di Indonesia, yakni PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), PT Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI), PT PHC Indonesia, PT Panasonic Gobel Life Solutions Manufacturing Indonesia (PGLSMID).

Kemudian ada PT Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia (PGLSSID), PT Panasonic Eco Solution KDK Indonesia (PES-KDKID), dan PT Panasonic Industrial Devices Batam (PiD-BT).

Rencana PHK Holding Panasonic

Diberitakan sebelumnya, Reuters menyebut Panasonic Holdings hendak melakukan PHK untuk 10.000 karyawannya. Adapun jumlah karyawan secara keseluruhan saat ini ada sekitar 228.000. Pemangkasan yang dilakukan akan terjadi melalui konsolidasi operasional, penutupan bisnis tertentu, serta pensiun dini bagi sebagian karyawan di Jepang.

Panasonic menyiapkan biaya restrukturisasi sebesar 130 miliar yen (sekitar US$ 896 juta). Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas jangka panjang.

Panasonic memproyeksikan kenaikan laba operasi sebesar 39% pada bisnis energi, dalam hal ini pembuatan baterai kendaraan listriknya tahun fiskal ini hingga 31 Maret 2026. Proyeksi ini ditingkatkan menjadi 167 miliar yen.

Hal ini dilakukan seiring dengan penilaiannya terhadap penjualan baterai dan sistem penyimpanan energi yang lebih tinggi. Sementara di segmen bisnis energi yang membuat baterai untuk Tesla dan produsen mobil lainnya, meraup laba sebesar 120,2 miliar yen dalam tahun yang berakhir pada bulan Maret lalu.

Angka ini lebih rendah dari perkiraannya sendiri sebesar 124 miliar yen. Sementara itu, untuk bisnisnya secara keseluruhan, Panasonic memperkirakan penurunan laba operasi sebesar 13% untuk tahun bisnis ini menjadi 370 miliar yen.

Tonton juga "Demi Fokus ke Pusat Data dan AI, Google PHK 200 Karyawannya" di sini:

(kil/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |