Sederet Dampak Ekonomi buat RI Saat Perang India Vs Pakistan Makin Panas

10 hours ago 4

Jakarta -

Sederet dampak mengancam ekonomi Indonesia saat perang di Asia Selatan antara India dan Pakistan memanas. Kedua negara saling serang hingga menimbulkan korban jiwa.

Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan mengatakan perang antara India dan Pakistan bisa berdampak terhadap ekspor Indonesia ke kedua negara dan lainnya di dunia. Kondisi ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Tentunya (perang India dan Pakistan) ada dampaknya karena perang ini akan berdampak pada ekspor Indonesia ke kedua negara dan ekspor Indonesia ke negara-negara lainnya di dunia," kata Deni kepada detikcom, Minggu (11/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India disebut sebagai tujuan ekspor Indonesia ke empat terbesar setelah China, Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang menguasai sekitar 9% dari total ekspor Indonesia. Sementara, Pakistan sekitar 1,9% yang komoditas utamanya didominasi oleh minyak kelapa sawit (CPO) dan batu bara.

Deni menyebut secara keseluruhan perang India dan Pakistan akan berdampak sangat signifikan. Kondisi ini semakin memperparah situasi global yang sudah berat akibat tarif impor resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

"Perang ini juga akan mengganggu rantai pasokan global dan tentunya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia dan ekspor Indonesia," tutur Deni.

Perang India vs Pakistan juga dipastikan akan menambah ketidakpastian di pasar keuangan global. Ia memprediksi investor akan mencari instrumen investasi yang aman (flight to safety), yang biasanya ke negara-negara maju.

"Akibatnya akan ada capital outflow dari Indonesia dan ini akan menekan rupiah dan semakin menambah komplikasi dalam pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal yang telah berat akibat utang jatuh tempo yang besar saat ini," imbuhnya.

Senada, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira juga mengatakan bahwa perang India vs Pakistan bisa berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia. Pasalnya India dan Pakistan merupakan mitra yang cukup strategis terutama soal CPO dan berbagai barang-barang komoditas lainnya.

"Jadi kalau konfliknya kemudian meningkat eskalasinya, permintaan dari produk-produk ekspor asal Indonesia ke Asia Selatan itu akan mengalami penurunan dan tentunya situasi ini bisa menyebabkan dari sisi kinerja perekonomian Indonesia akan terdampak," tutur Bhima.

Selain itu, konflik India dan Pakistan bisa menyebabkan harapan Indonesia terganjal untuk melakukan diversifikasi ekspor ke Asia Selatan. Padahal diversifikasi ekspor sangat penting di tengah perang dagang AS-China.

"Jadi konflik India-Pakistan ini bisa menyebabkan harapan Indonesia melakukan diversifikasi ekspor ke Asia Selatan itu menjadi terhambat atau terganjal. Kalau ini terus terjadi, ya tentunya lebih banyak merugikan posisi Indonesia sebenarnya daripada keuntungan," imbuhnya.

(kil/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |