Rupiah Hari Ini Ditutup Turun ke Rp16.826 per USD

14 hours ago 5

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup lesu 0,24 persen ke level Rp16.826 per USD pada perdagangan Selasa (15/4/2025).

MNC Media)

Rupiah Hari Ini Ditutup Turun ke Rp16.826 per USD (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup lesu 0,24 persen ke level Rp16.826 per USD pada perdagangan Selasa (15/4/2025).

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Trump mengindikasikan potensi penangguhan tarif otomotif Presiden Trump pada Senin mengindikasikan potensi pengecualian dari tarif 25 persen pada impor kendaraan asing, terutama dari negara-negara seperti Meksiko dan Kanada. 

“Sebelum ini, pemerintah mengumumkan pengecualian untuk barang elektronik tertentu, termasuk telepon pintar dan laptop, terutama dari China,” kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (15/4). 

Perkembangan ini telah meredakan beberapa kekhawatiran pasar atas meningkatnya ketegangan perdagangan. Namun, investor masih berhati-hati karena pemerintahan Trump terus maju dengan rencana untuk berpotensi mengenakan tarif pada impor semikonduktor dan farmasi. Investigasi terhadap tarif ini diumumkan pada hari Senin melalui pemberitahuan yang diunggah ke Federal Register oleh Departemen Perdagangan.

"Kebijakan tarif pemerintahan Trump merupakan guncangan besar bagi ekonomi AS yang dapat menyebabkan Federal Reserve memangkas suku bunga untuk mencegah resesi bahkan jika inflasi tetap tinggi," kata Anggota Dewan Gubernur Fed Christopher Waller pada Senin.

Ekspektasi warga Amerika terhadap inflasi jangka pendek pada Maret mencapai level tertinggi sejak musim gugur 2023, di tengah memburuknya penilaian publik terhadap keuangan pribadi dan prospek perekrutan mereka, sebuah laporan dari New York Fed mengatakan pada Senin.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan negaranya tidak berencana untuk membuat konsesi besar dan tidak akan terburu-buru mencapai kesepakatan dalam negosiasi tarif mendatang dengan pemerintahan Trump. Menteri Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa juga mengatakan bahwa masalah valuta asing akan ditangani oleh Menteri Keuangan Katsunobu Kato dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar USD157,1 miliar . Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan posisi pada akhir Februari 2025 yang sebesar USD154,5 miliar.

Menurut BI, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Peningkatan ini terjadi di tengah upaya Bank Indonesia melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 tersebut dinilai sangat memadai. Jumlah ini setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional.

Ke depan, BI memandang posisi cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh prospek ekspor yang terjaga, perkiraan surplus neraca transaksi modal dan finansial, serta persepsi positif investor terhadap perekonomian Indonesia. BI juga akan terus bersinergi dengan Pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.810-Rp16.870 per USD.

(Kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |