Perbedaan Antara Konsumerisme dan Hedonisme, Ini Kaitannya dengan Gaya Hidup

4 days ago 16

Keduanya adalah istilah yang sama-sama sering digunakan bergantian dan dikaitkan dengan perilaku boros, takut ketinggalan tren, impulsif, dan senang foya-foya.

 Freepik)

Perbedaan Antara Konsumerisme dan Hedonisme, Ini Kaitannya dengan Gaya Hidup. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa perbedaan antara konsumerisme dan hedonisme? Keduanya adalah istilah yang sama-sama sering digunakan bergantian dan dikaitkan dengan perilaku boros, takut ketinggalan tren, impulsif, dan senang berfoya-foya. 

Padahal konsumerisme dan hedonisme memiliki definisi yang berbeda. Melansir Investopedia (1/5), konsumerisme adalah teori ekonomi yang menargetkan peningkatan konsumsi barang dan jasa. 

Konsumerisme berkaitan dengan pemikiran John Maynard Keynes yang menggagas bahwa pengeluaran konsumen pada barang dan jasa adalah faktor utama yang mendorong pertumbuhan perekonomian. 

Berdasarkan teori yang digagas Keynes ini, mendorong minat konsumen untuk berbelanja adalah target atas kebijakan ekonomi yang harus diterapkan pemerintah. Konsumerisme juga menjadi pengukuran kesuksesan perekonomian kapitalisme. 

Sementara hedonisme adalah pandangan filosofis yang menilai kesenangan dan penderitaan mendasari nilai baik dan buruk. Pandangan hedonisme sudah ada sejak masa filsuf Yunani. Salah satu filsuf Yunani yang juga seorang hedonis adalah Epicurus. 

Kesenangan (pleasure) dalam hedonisme sering disalahartikan sebagai kesenangan (seksual) fisik. Melansir Britannica, sebenarnya hedonisme menilai kesenangan bisa diperoleh dan berasal dari banyak hal. 

Antara lain popularitas dan reputasi, persahabatan dan simpati, pengetahuan dan seni, dan sebagainya. Kesenangan fisik dianggap bersifat sementara, dan eksis sebagai kondisi awal atau konsekuensi atas kesenangan itu sendiri. 

Secara umum, hedonis menilai apa yang membuat mereka senang adalah sesuatu yang baik. Ada banyak ragam pandangan hedonisme terkait kesenangan. Ada yang menilai manusia harus mencari kesenangan atau pengalaman menyenangkan sebanyak mungkin selagi mampu. 

Namun ada pula yang lebih menitikberatkan pada kualitas kesenangan yang diperoleh, ada pula yang beranggapan menghindari penderitaan adalah baik, tetapi ada pula yang berpikir sebaliknya. 

Perbedaan Konsumerisme dan Hedonisme, Apa Kaitannya dengan Gaya Hidup

Bila dilihat dari kategori bidang ilmu, konsumerisme adalah teori ekonomi. Sementara hedonisme adalah pandangan filosofis. Namun keduanya sama-sama terlihat dan dapat dilihat pada gaya hidup individu. 

Dalam teori konsumerisme, semakin banyak konsumen berbelanja maka semakin baik, karena peningkatan konsumsi menggerakkan roda perekonomian. Namun dalam psikologi perilaku, konsumerisme cenderung dianggap negatif. 

Karena konsumerisme membentuk perilaku kolektif di mana masyarakat senang membeli barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Kebiasaan belanja barang-barang yang tidak diperlukan ini kadang dilakukan tanpa sadar, meskipun ada individu yang secara sadar gemar berbelanja. 

Secara psikologis, fenomena membeli barang-barang yang tidak begitu diperlukan ini dikaitkan dengan tujuan untuk menaikkan status sosial. Fenoma ini disebut sebagai ‘conspicuous consumption’ oleh ekonom bernama Thorstein Veblen. 

Veblen juga menganggap perilaku konsumerisme ini merupakan konsekuensi logis atas kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat berdasarkan perekonomian konsumerisme. 

Lalu apa kaitannya konsumerisme dan hedonisme dengan gaya hidup? Gaya hidup adalah titik temu antara konsumerisme dan hedonisme. Perilaku konsumerisme bisa dilandasi tujuan demi menaikkan status sosial, demi tampak terpandang secara ekonomi. 

Sementara bagi para hedonis, popularitas dan reputasi di mata masyarakat merupakan salah satu sumber kesenangan. Hedonisme juga memandang apa pun yang membuat individu senang, adalah hal baik, dan kesenangan bisa berasal dari mana saja, termasuk kepemilikan barang-barang tertentu. 

Pandangan hidup hedonistik dapat membentuk perilaku konsumerisme. Hedonisme memang tidak 100 persen tentang mengejar kesenangan dari konsumsi, tetapi konsumsi berlebihan demi mengejar kesenangan dan status sosial adalah bentuk hedonisme. 

Itulah ulasan singkat tentang perbedaan konsumerisme dan hedonisme


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |