Pengembangan Teknologi Penting Bagi Transisi Energi Bersih dan Target NZE 2060

2 months ago 39

Ahmad juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap jejak karbon dari produk-produk yang dipamerkan.

 MNC media)

Pengembangan Teknologi Penting Bagi Transisi Energi Bersih dan Target NZE 2060 (foto: MNC media)

IDXChannel – Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan dan pengembangan energi bersih untuk mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Salah satunya dengan mendukung pengembangan dan pemanfaatan perkembangan teknologi, yang salah satunya menjadi dasar penyelenggaraan Electricity Connect 2024.

Diinisiasi oleh PT PLN (Persero) bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), gelaran ini mengangkat temu Go Beyond Power Energizing The Future, dan digelar di Jakarta, pada 20-22 November 2024.

"Transisi energi membutuhkan dukungan besar, baik dari sisi investasi maupun komitmen global, terutama di kawasan Asia. Hal tersebut menjadi refleksi dari partisipasi berbagai pihak dalam acara Electricity Connect 2024," ujar Ketua Panitia Electricity Connect 2024, Arsyadany G Akmalaputri, dalam keterangan resminya, Selasa (19/11/2024).

Sementara, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, mengapresiasi penyelenggaraan acara ini, sekaligus menekankan pentingnya teknologi dalam upaya mengurangi emisi karbon secara signifikan. 

"Event Electricity Connect harus menjadi ajang untuk memperlihatkan teknologi yang secara genuine bisa mendukung pengurangan emisi karbon demi transisi energi bersih," ujar Ahmad.

Selain itu, Ahmad juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap jejak karbon dari produk-produk yang dipamerkan. Menurut Ahmad, teknologi yang rendah karbon saja tidak cukup, melainkan yang terpenting adalah memastikan bahwa produk tersebut mendekati nol emisi. 

"Produk yang ditampilkan harus benar-benar memenuhi prinsip Net Zero Emission, bukan sekadar hemat energi atau rendah karbon," ujar Ahmad.

Ahmad juga menekankan pentingnya pengawasan emisi karbon pada kendaraan listrik. Meskipun lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan berbahan bakar fosil, standar mutu emisi kendaraan listrik tetap harus dipastikan. 

"Pengawasan itu penting. Jika tidak memenuhi baku mutu, harus ada tindakan nyata, bukan sekadar formalitas," ujar Ahmad.

Gelaran Electricity COnnect 2024 sendiri akan menghadirkan sejumlah pembicara, termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Vice Chairman of Korea Smart Grid Association Jae Won Chang, serta akademisi dan perwakilan perusahaan multinasional.

Para pembicara akan membahas tantangan sekaligus peluang dalam mewujudkan transisi energi bersih.

Sebagai ajang yang dihadiri lebih dari 500 exhibitor dan diperkirakan menarik 15.000 pengunjung dari berbagai kalangan, Electricity Connect 2024 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. 
Selain itu, acara tersebut juga diharapkan mampu mendorong adopsi teknologi seperti smart grid dan mendukung terwujudnya sistem ketenagalistrikan yang terintegrasi di Kawasan ASEAN.

Melalui kolaborasi dan inovasi yang dihasilkan dari Electricity Connect 2024, Indonesia diharapkan semakin siap untuk mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan, mempercepat transisi ke energi bersih, dan berkontribusi pada ekonomi hijau di tingkat regional maupun global.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |