Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) buka suara terkait pengembalian rangkaian trem otonom atau kereta tanpa awak di IKN ke negara asalnya, China.
Otorita IKN Buka Suara Terkait Pengembalian Kereta Tanpa Awak IKN ke China. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) buka suara terkait pengembalian rangkaian trem otonom atau kereta tanpa awak di IKN ke negara asalnya, China. Keputusan itu dilakukan usai selesainya ujicoba.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menjelaskan setelah uji coba di IKN, operasional kereta tanpa awak itu memerlukan tindak lanjut dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"OIKN bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan penilaian PoC. Setelah itu akan dilanjutkan oleh kemenhub untuk unjuk kerja (showcase) trem otonom. Jika tidak dilanjutkan, maka sesuai dengan perjanjian MoU OIKN dengan Norinco untuk PoC trem otonom, kita akan meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke China," tutur Ali Berawi saat dihubungi IDX Channel, Rabu (13/11/2023).
Ali menjelaskan seleksi pengadaan teknologi di IKN dinilai pada 4 aspek, yaitu kualitas dan keandalan Teknologi, Interoperabilitas Sistem, Value for Money, Transfer Knowledge dan Teknologi.
"Para Technology Providers sudah fully aware sebelum melakukan PoC, bahwa POC akan memberi nilai tambah dalam proses seleksi tetapi tidak menjamin penyedia teknologi memenangkan kompetisi pengadaan," tambahnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Raharjo, menyebutkan hasil penilaian hingga evaluasi oleh OIKN, ditemukan bahwa kereta tanpa rel, khususnya system autonomous belum dapat berfungsi dengan baik di IKN.
"Kami kita semua sepakat bahwa untuk IKN kita mencari yang terbaik. Jika kemudian ART dipandang belum memenuhi standar evaluasi dari OIKN, tidak ada masalah, karena negara juga tidak dirugikan. Hal ini dikarenakan pembiayaan uji coba ditanggung oleh vendor ART," kata Budi dalam keterangan resmi (13/11/2024).