Konglomerat AS Kritik Keras Trump Kobarkan Perang Dagang

5 hours ago 1

Jakarta -

Pendiri sekaligus CEO Citadel Ken Griffin melontarkan kritik keras kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal perang dagang.

Konglomerat AS itu menilai perang dagang merusak reputasi AS di mata dunia sekaligus mengikis citra Negeri Paman Sam.

Menurut Ken citra besar AS di mata dunia mulai terkikis imbas kebijakan Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika Serikat lebih dari sekadar negara. Ini adalah sebuah citra. Ini adalah citra universal, baik itu budaya kita, kekuatan finansial kita, kekuatan militer kita. Amerika bangkit lebih dari sekadar negara," kata Griffin pada hari Rabu di KTT Ekonomi Dunia Semafor di Washington, dikutip dari CNN, Kamis (24/4/2025).

Griffin mengatakan, para investor khawatir untuk memarkir dana mereka di AS, khususnya obligasi Treasury AS, karena tarif Trump telah menghancurkan kepercayaan. Padahal selama ini AS dianggap menjadi aktor terpercaya dan rasional di pasar keuangan global.

"Di pasar keuangan, tidak ada merek yang dapat dibandingkan dengan merek US Treasuries, kekuatan dolar AS dan kekuatan serta kelayakan kredit US Treasuries. Tidak ada merek yang dapat menyamai. Kami mempertaruhkan merek tersebut," terang Griffin.

Obligasi Treasury secara historis telah menjadi aset safe haven utama, yang didukung oleh kepercayaan penuh dan kredit US Treasury. Ketika keadaan menjadi sulit, investor biasanya mencari obligasi Treasury yang dianggap aman untuk menyimpan investasi mereka, sementara saham lebih berisiko dan lebih fluktuatif jatuh.

Namun, hal itu tidak terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Seiring meningkatnya perang dagang Trump, para investor khawatir AS dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan pada ekonomi global. Ada juga kekhawatiran AS akan merusak ekonominya sendiri serta reputasi mereka.

Griffin menyatakan, Trump dan para penasihatnya harus bekerja keras untuk memperbaiki kesalahan yang dianggap terjadi akibat perang dagang yang merusak.

"Presiden, menteri keuangan, dan menteri perdagangan harus sangat berhati-hati bahwa ketika Anda memiliki sebuah merek, Anda harus berperilaku dengan cara yang menghargai merek tersebut dan memperkuat merek tersebut," ujarnya.

"Karena ketika Anda menodai merek tersebut? Butuh waktu seumur hidup untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi," tegas dia.

Sementara itu, CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyampaikan pernyataan serupa dalam surat tahunannya kepada pemegang saham awal bulan ini. Dimon mengatakan bahwa citra luar bias AS di dunia dibangun atas kekuatan ekonomi, militer, dan moralnya.

Namun, tarif dan kebijakan luar negeri "America First" Trump dapat merusak posisi khusus AS di dunia. Ia juga menyebut jika aliansi militer dan ekonomi dunia Barat terpecah, AS juga akan ikut melemah seiring berjalannya waktu.

"Jika aliansi militer dan ekonomi dunia Barat terpecah belah, Amerika sendiri pasti akan melemah seiring berjalannya waktu," tutup Dimon.

(ily/hns)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |