Jadi Agen BRILink di Dalam Pasar Cibinong Bogor, Ini Bedanya

Bogor -

Keberadaan layanan inklusi keuangan sangat membantu para pedagang di pasar. Agen BRILink di dalam Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor membuat pedagang bisa sat set urusan duit hasil jualan.

Suasana Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor pagi hari menjelang siang itu mulai reda hiruk pikuknya. Para penjual daging dan sayur mayur mulai agak santai setelah ramai pembeli di subuh hari.

Di lantai 2, giliran toko-toko baju, lapak-lapak penjahit dan toko emas memulai usahanya. detikFinance menelusuri lorong-lorong pasar ke ujung belakang tempat penggilingan kacang. Tujuannya satu, agen BRILink bernama Indra Aritiangsa (38).

"Baru jadi agen BRILink sejak 2 tahun lalu, pas pandemi. Sebelumnya driver online," kata Indra memulai obrolan didampingi istrinya.

Indra melihat kesempatan bahwa di dalam Pasar Cibinong belum ada agen BRILink dan cukup berjarak dari agen BRILink lainnya. Selain itu, jarak pasar tidak terlalu jauh dari rumahnya di daerah Pabuaran, Cibinong. Indra pun mengajukan diri menjadi agen BRILink ke BRI Unit Cibinong Pabuaran.

"Terus dibantu Mantri BRI di lapangan, kalau lokasi sih kita cari sendiri," kata dia.

Lapak Indra tidak besar, ukurannya 2x1 meter dan pas untuk Indra dan istrinya duduk berdua pakai bangku beserta beberapa barang. Selain menjadi agen BRILink, tempatnya sekaligus jadi warung rokok dan minuman ringan.

Menjadi agen BRILink di pasar yang besar seperti di Cibinong tentu berbeda dengan di kawasan pemukiman atau lainnya. Kata Indra, hampir seluruh konsumennya adalah pedagang pasar. Mereka sudah sibuk sejak dini hari sebelum BRILink dibuka dan saat Indra membuka lapak BRILink pukul 07.00 WIB barulah para konsumennya mengurusi uang hasil jualan sejak dini hari tadi. Indra tutup lapak pukul 16.00 WIB karena pasar sudah sepi.

"Paling sering itu transfer, setor tunai dan tarik tunai. Kalau paling jarang ya Brizzi kan ini mah di pasar," ujar Indra. Sesekali wawancara diseling konsumen yang datang untuk membeli pulsa yang juga jadi layanan BRILink.

Tanpa menyebut omzet, Indra dan istrinya senang membuka lapak BRILink di Pasar Cibinong karena ramai. Tantangan mereka kadang adalah masalah sinyal karena faktor kondisi gedung yang semi basement.

"Tantangannya kalau di pasar karena kita di basement kadang masalah sinyal. Beda dengan di lantai atas kan tidak terlalu tertutup," ujar Indra.

Indra mengatakan mendapat sambutan baik dari para pedagang. Dia jadi banyak kenalan dan langganan konsumen yang memakai layanannya dalam hubungan yang cukup akrab.

"Mereka lebih senang karena untuk transaksi jadi lebih dekat. Sebelumnya mereka harus agak jauh keluar pasar dulu," jelas Indra.

Layanan BRILink dari Indra buka seminggu penuh dan hanya tutup kalau ada urusan pribadi. Mantri BRI kata Indra cukup rajin berkunjung dan berkomunikasi.

"Kadang ada yang tanya-tanya soal mau buka rekening, itu kita arahkan saja ke sana (mantri dan BRI-red)," jelas Indra.

detikFinance pun berbincang dengan seorang pedagang sayur di Pasar Cibinong, Asep Hidayat. Dia mengatakan benar-benar terbantu dengan adanya BRILink di dalam pasar. Urusan keuangan jadi dekat, cepat dan praktis.

"Namanya kita belanja, kan ada uang keluar masuk, ada yang ngebon ada yang cash. Kita ambil dagangan dulu kalau sudah laku kita bayar dari BRILink. Ada langganan juga transfer, nanti kita tarik tunai di BRILink," kata Asep.

Secara terpisah, detikFinance juga berbincang dengan Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif. Ivam mengatakan BRI Cabang Cibinong menaungi 9 BRI Unit, 4 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas.

Ivam mengatakan BRI itu terbantu dengan keberadaan agen BRILink. Mereka adalah nasabah yang menjadi perpanjangan BRI di tempat yang jauh dari kantor BRI.

"Jadi orang yang mau transaksi keuangan itu nggak perlu ke kantor BRI, itu bisa di situ. Agen BRILink itu pasti UMKM semuanya," kata dia.

(fay/hns)