REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memandang ekonomi Indonesia pada 2026 masih akan mengalami tekanan. Diprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan hanya akan menyentuh level 5 persen, lebih rendah dari target Pemerintah sebesar 5,4 persen.
Selain proyeksi pertumbuhan ekonomi 5 persen, Indef memproyeksikan nilai tukar rupiah diprediksi bakal menembus Rp 17.000 per dolar AS. Adapun, tingkat inflasi Indonesia pada 2026 ditaksir mencapai 3 persen.
Kemudian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) diproyeksikan mencapai 4,75 persen dan tingkat kemiskinan 8,45 persen. Sedangkan rasio gini sebesar 0,373.
Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menjelaskan, ada empat faktor yang memangaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 5 persen. Pertama, ketidakpastian global meningkat (geopolitik, perlambatan ekonomi China, dan fragmentasi perdagangan), sehingga menekan ekspor, arus modal, dan nilai tukar.
Kedua, pemulihan konsumsi domestik masih rapuh akibat tekanan harga pangan-energi dan daya beli yang belum pulih dengan kuat. Ketiga, investasi belum ekspansif dan kurang produktif, masih bertumpuk pada proyek padat modal degan efek pengganda kecil.
Keempat, pasar tenaga kerja rapuh, seperti kondisi didominasi informal dan persoalan skill mismatch. Sehingga kenaikan pendapatan rumah tangga pun menjadi terbatas.
Oleh sebab itu, Esther menekankan perlunya berbagai strategi untuk mengangkat ekonomi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa akan lebih tinggi, jika dilakukan upaya-upaya yang lebih masif dalam menguatkan fundamental ekonomi domestik. Seperti menguatkan kinerja konsumsi rumah tangga, yang diketahui merupakan penopang utama ekonomi nasional.
“Sudah cukup lama sekali konsumsi rumah tangga menjadi tulang punggung dari pertumbuhan ekonomi, sekitar 55 persen lebih. Maka sekarang, cukup di-maintain saja dengan mengurangi tekanan terhadap daya beli, (misalnya) dikasih insentif, baik fiskal maupun non fiskal,” kata Esther dalam diskusi publik bertajuk ‘Catatan Akhir Tahun Indef: Liburan di Tengah Tekanan Fiskal’ yang digelar secara daring, Senin (29/12/2025).
.png)
9 hours ago
3















































