Harga Minyak Rebound, Pasar Pantau Perundingan Damai Ukraina

4 hours ago 1

Harga minyak naik, didukung perundingan damai Ukraina dan potensi ekspor Irak. Brent diproyeksi stabil di USD75 per barel pada 2025.

 Freepik)

Harga Minyak Rebound, Pasar Pantau Perundingan Damai Ukraina. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah berusaha pulih pada Senin (24/2/2025) dari koreksi tajam sebelumnya, meski masih berada di dekat level terendah di 2025. Investor fokus pada pembicaraan damai Ukraina serta potensi dimulainya kembali ekspor minyak mentah dari Irak utara.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) Brent naik 0,81 persen ke level USD74,45 per barel, sedangkan meningkat 0,91 persen menjadi USD70,92 per barel.

Mengutip Trading Economics, para pemimpin Uni Eropa akan menggelar pertemuan darurat pada 6 Maret untuk membahas dukungan lebih lanjut bagi Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengisyaratkan kesiapan untuk mundur jika dapat membawa perdamaian.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memulai pembicaraan langsung dengan Rusia tanpa melibatkan Ukraina maupun Uni Eropa, dengan diskusi lanjutan dijadwalkan pekan ini.

Meskipun perang berakhir, pasokan minyak Rusia kemungkinan tetap dibatasi oleh kebijakan OPEC+, tetapi sentimen ini tetap dapat menekan harga. Sementara itu, Irak berpotensi menambah 185.000 barel per hari melalui pipa Irak-Turki begitu operasional kembali berjalan.

Bank of America Securities mempertahankan proyeksi harga Brent untuk 2025 di USD75 per barel, dengan alasan pasar yang seimbang. Risiko penurunan harga dinilai lebih besar dibandingkan peluang kenaikan.

“Selain ketegangan dagang dan tambahan pasokan OPEC+, potensi berakhirnya perang Rusia-Ukraina semakin besar, dan Gaza kini sudah dalam gencatan senjata,” kata analis Bank of America, Francisco Blanch dan Warren Russell.

“Risiko penurunan akibat berkurangnya ketegangan geopolitik tampaknya semakin dekat dan dapat berdampak hingga 3-5 tahun ke depan.”

Perusahaan itu memperkirakan harga Brent rata-rata USD73 per barel pada 2026 dan berada di kisaran USD60-80 per barel hingga 2030.

Kemudian, survei di forum energi S&P Global Commodity Insights di London menunjukkan sekitar 42 persen peserta memprediksi Brent berada di antara USD65-75 per barel pada 2025.

Sementara 42 persen lainnya memproyeksikan kisaran USD75-85 per barel. Dari sekitar 210 responden, hanya 2 persen yang memprediksi harga di atas USD95 per barel.

Brent ditutup di USD74,645 per barel tahun lalu, menurut S&P Global. Pada perdagangan Senin, harga minyak acuan global ini berada di sekitar USD74 per barel.

“Ini adalah lingkungan harga yang relatif stabil, dan cukup mengejutkan,” ujar kepala divisi tolok ukur di S&P Global Commodity Insights, Richard Swann. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |